Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Yuk Kenalan Sama Larry Livermore, Sosok Di Balik Mulusnya Karier Green Day

Mohammad Farras Fauzi - Senin, 20 Desember 2021 | 18:05
Green Day, era album Kerplunk, medio 1991-1992
Murray Bowles

Green Day, era album Kerplunk, medio 1991-1992

HAI-Online.com - Band sebesar Green Day emang udah nggak perlu didiskusikan lagi kiprahnya, terutama di ranah punk rock.

Tapi kalo menurut seorang Larry Livermore, sejak awal kemunculannya Green Day udah memiliki potensi untuk bisa jadi sebesar The Beatles kala itu.Well, mendengar komentar di atas mungkin bisa jadi terkesan muluk-muluk.

Namun hal yang patut digarisbawahi adalah hipotesa tersebut keluar dari mulut orang yang berjasa untuk membawa Green Day bisa jadi seperti sekarang, so pendapat Larry masih sangat bisa untuk dipertanggung jawabkan.

Pemilik label rekaman Lookout Records ini lah sosok yang memberanikan diri untuk mengajak Billie Joe Armstrong, Mike Dirnt, dan Tre Cool mudauntuk gabung dengan labelnya saat itu.

Baca Juga: Ngintip Penghasilan David GadgetIn dari Channel YouTube-nya, Nilainya Fantastis!

Bersama Lookout Records dan di bawah asuhan Livermore, Green Day pun meluncurkan album 'Kerplunk', sebuah patron awal saat Green Day merubah hidup mereka.

Hari Jumat lalu (17/12) bertepatan dengan perayaan tiga dekade peluncuran album ini, atas permintaan Billie Joe Armstrong, Larry Livermore pun menuliskan essay panjang lebar tentangsejarah lahirnya album 'Kerplunk' di laman pribadinya dengan judul I Am The Disappearing Boy: 30 Years OfKerplunk.

Larry Livermore, pemilik Lookout Records yang mencium potensi Green Day

Larry Livermore, pemilik Lookout Records yang mencium potensi Green Day

"Publik mungkin menilai 'Dookie' (1994) adalah titik balik dari Green Day. Tapi 'Kerplunk' (1991) adalah momen saat band ini mencapai titik awal kesuksesan mereka," tutur Livermore membuka ceritanya.

Album fenomenal dari band asal California ini emang cukupunderratedkalo dibandingin dengan album-album Green Day yang lain.

Padahal, melalui album ini Green Day bisa mencapai 10,000 penjualan rilisan fisik dalam sehari doang. Ukuran yang sangat masif untuk band punk kala itu!

Baca Juga: Voice of Baceprot Bakal Kolaborasi Dengan Rey 'Kelompok Penerbang Roket' dan Barry Likumahuwa

Pencapaian tersebut tentu nggak dapat diperoleh Green Day kalo aja seorang Larry Livermore takut untuk mengambil resiko ketika ngajak para "remaja cemen" bikin album.

"Saya masih inget pertama kali nonton Green Day manggung, saat itu nama mereka masih Sweet Children. Billie dan Mike masih 16 tahun, dan drummer mereka kala itu, Al Sobrante masih 18 tahun," kenang Livermore tentang perkenalan pertamanya dengan Green Day.

Mike Dirnt, era album Kerplunk medio 1991-1992

Mike Dirnt, era album Kerplunk medio 1991-1992

"Itu mungkin baru panggung ketiga atau keempat mereka, tapi saya sama sekali nggak ragu berpikiran kalo musik mereka siap untuk diterima oleh seluruh dunia," tegasnya tajam.

Selepas seluruh proses rekaman 'Kerpunk' rampung, Larry Livermore pun dengan instant membayangkan kalo kehidupan para personel, teman, fans, dan label rekamannya bakal berubah -in agood way.

Baca Juga: Benarkah Jurusan Sekolah Vokasi Cuman Sedikit? Ini Faktanya

Meski butuh waktudua hingga tiga tahun bagi publik untuk menerima pandangan Livermore tersebut, Livermore selalu meyakini kalo, "Setiap band yang berhasil bikin musik untuk menembus headphoneku pasti bakal jadi salah satu band paling besar di dunia," tuturnya yakin.

"Dari awal saya nonton panggung pertama Green Day, saya selalu meyakini kalo mereka punya potensi untuk mejadi sebesar The Beatles," pungkas Livermore.

Gimana fren? Setuju kah kalian dengan pendapat visioner dariseorang Larry Livermore untuk Green Day? Sudah kah mereka menjadi sebesar The Beatles saat ini?

Baca Juga: 'Aruna dan Lidahnya' dan ‘Ini Kisah Tiga Dara’ Tembus Festival Film CROSSCUT ASIA 2022

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x