Follow Us

Yuk Kenalan Sama Larry Livermore, Sosok Di Balik Mulusnya Karier Green Day

Mohammad Farras Fauzi - Senin, 20 Desember 2021 | 18:05
Green Day, era album Kerplunk, medio 1991-1992
Murray Bowles

Green Day, era album Kerplunk, medio 1991-1992

Pencapaian tersebut tentu nggak dapat diperoleh Green Day kalo aja seorang Larry Livermore takut untuk mengambil resiko ketika ngajak para "remaja cemen" bikin album.

"Saya masih inget pertama kali nonton Green Day manggung, saat itu nama mereka masih Sweet Children. Billie dan Mike masih 16 tahun, dan drummer mereka kala itu, Al Sobrante masih 18 tahun," kenang Livermore tentang perkenalan pertamanya dengan Green Day.

Mike Dirnt, era album Kerplunk medio 1991-1992
Murray Bowles

Mike Dirnt, era album Kerplunk medio 1991-1992

"Itu mungkin baru panggung ketiga atau keempat mereka, tapi saya sama sekali nggak ragu berpikiran kalo musik mereka siap untuk diterima oleh seluruh dunia," tegasnya tajam.

Selepas seluruh proses rekaman 'Kerpunk' rampung, Larry Livermore pun dengan instant membayangkan kalo kehidupan para personel, teman, fans, dan label rekamannya bakal berubah - in a good way.

Baca Juga: Benarkah Jurusan Sekolah Vokasi Cuman Sedikit? Ini Faktanya

Meski butuh waktu dua hingga tiga tahun bagi publik untuk menerima pandangan Livermore tersebut, Livermore selalu meyakini kalo, "Setiap band yang berhasil bikin musik untuk menembus headphoneku pasti bakal jadi salah satu band paling besar di dunia," tuturnya yakin.

"Dari awal saya nonton panggung pertama Green Day, saya selalu meyakini kalo mereka punya potensi untuk mejadi sebesar The Beatles," pungkas Livermore.

Gimana fren? Setuju kah kalian dengan pendapat visioner dari seorang Larry Livermore untuk Green Day? Sudah kah mereka menjadi sebesar The Beatles saat ini?

Baca Juga: 'Aruna dan Lidahnya' dan ‘Ini Kisah Tiga Dara’ Tembus Festival Film CROSSCUT ASIA 2022

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest