HAI-Online.com – Hari ini 18 tahun yang lalu, 8 September 2003, Brianna LaHara, seorang gadis berumur 12 tahun jadi sorotan dunia, khsusunya di kancah permusikan.
Bukan karena bikin lagu, tapi LaHara dituntut oleh RIAA karenamen-downloadlagu secara ilegal dari internet.
Namun sehari setelah tuntutan diajukan, kedua pihak akhirnya setuju untuk menyelesaikan kasus dengan pihak Brianna LaHara membayar sejumlah uang.
Baca Juga: Tenang Bikin Cover Lagu, Eventori Ajak Musisi dan Kreator Cover Singer Urus Hak Cipta dan Royalti
Saat itu sudah menjadi rutinitas bagi label rekaman Big Five untuk menuntut orang yang nggak bersalah karena diduga membagikan musik secara online tanpa izin.
Melansir Tech News World, 19 Mei 2004, Brianna LaHara yang berusia 12 tahun adalah salah satu orang yang dituntut oleh Big Music.
Brianna Laharasendiri menurut New York Post merupakansiswa berprestasi berusia 12 tahun yang tinggal di apartemen Otoritas Perumahan Kota New York.
Asosiasi Industri Rekaman Amerika (RIAA) menetapkan tim hukumnya pada Brianna LaHara karena diduga men-download lagu ‘If You’re Happy and You Know It’ dan 'the Family Matters'.
“Kami mencoba untuk mengirim pesan yang kuat bahwa Anda tidak anonim ketika Anda berpartisipasi dalam berbagi file peer-to-peer,” kata Mitch Bainwol, Ketua RIAA saat itu.
Baca Juga: Ziryab ‘Si Burung Hitam’, Tokoh Muslim Serbabisa dari Merevolusi Mode hingga Musik
Menurut laporanCNN pada9 September 2003, gugatan itu mengeklaim LaHara telah menawarkan lebih dari 1.000 lagu di Internet, menggunakan layanan berbagi file Kazaa.
RIAA mengajukan tuntutan hukum terhadap 261 individu yang membagikan file musik Internet dan mengumumkan program amnesti bagi kebanyakan orang yang mengakui bahwa mereka berbagi file musik secara ilegal melalui Internet.
Amnesti hanya akan memberikan perlindungan untuk lagu yang diwakili oleh RIAA dan bukan dari penerbit, musisi atau pihak lain yang memiliki hak atas lagu.
Cary Sherman, mengatakan tuntutan hukum perdata diajukan terhadap 'pelanggar besar' yang menyediakan rata-rata 1.000 file lagu hak cipta.
LaHarapun jaditerdakwa pertama dari 261 terdakwa yang menyelesaikan tuntutan hukum mereka dengan asosiasi. Brianna LaHara setuju untuk membayar 2.000 dollar AS, atau sekitar 2 dollar per lagu yang diduga dia bagikan.
"Aku minta maaf atas apa yang telah saya lakukan. Saya suka musik dan tidak ingin menyakiti artis yang saya cintai," kata LaHara saat itu.
Baca Juga: Hari Guru Nasional, Begini Sejarah 'Hymne Guru' yang Disusun Sartono Pake Siulan
Sementara mengutip CNET pada 10 September 2001, ibunya, Sylvia Torres mengatakan, "Kami mengerti sekarang bahwa berbagi file musik itu ilegal."
Sebelumnya, RIAA diketahui telah menggugat 4 orang mahasiswa atas kasus serupa. Mereka telah mencapai kesepakatan untuk membayar sekitar 12.000-17.000 dollar AS.
Kepala eksekutif RIAA Mitch Bainwol dalam sebuah pernyataan mengatakan orang tua perlu menyadari apa yang dilakukan anak-anak mereka di komputer mereka.
Perusahaan rekaman menjadi sangat sensitif terhadap kasus download ilegal karena perdagangan musik ilegal telah menurunkan penjualan CD sebesar 31 persen sejak pertengahan 2000. (*)
Baca Juga: Dianggap Ganggu, Nyatanya Musik Metal Baik Buat Kesehatan Mental Lho
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hari Ini dalam Sejarah: Brianna LaHara, Anak Berusia 12 Tahun Dituntut karena Download Musik Ilegal"