HAI-Online.com – Mengantuk emang merupakan hal yang wajar pada manusia, nggak terkecuali saat mereka berkendara. Salah satu penyebab kecelakaan fatal di jalan raya yang perlu diwaspadai adalah microsleep saat berkendara.
Microsleep biasanya dialami pengendara yang kurang tidur atau kelelahan. Selain itu, microsleep juga rawan terjadi di jalan raya tanpa hambatan atau tol yang lengang.
Nah untuk meningkatkan kewaspadaan pada gangguan tidur ini, yuk kita kenali apa itu microsleep sekaliguatanda, bahaya, serta cara mencegahnya.
Pengertianmicrosleep
Melansir WebMD, microsleep adalah sesi tidur singkat yang hanya berlangsung kurang dari 30 detik.
Nah saking singkatnya, sejumlah orang yang mengalami microsleep bahkan kerap nggak menyadarinya, lho!
Otak manusia umumnya baru bisa mengingat sesi tidurnya setelah istirahat lelap setelah satu menit.
Saat memaksakan diri untuk tetap terjaga, beberapa orang biasanya mengalami microsleep selama beberapa kali dalam waktu yang berdekatan.
Baca Juga: Seluruh Kendaraan Bakal Ditempel Stiker Hologram Samsat, Fungsinya Biar Nggak Ditilang
Tanda microsleep saat berkendara
Melansir beberapa sumber, seseorang kemungkinan mengalami microsleep apabila:
- Tiba-tiba kaget atau terbangun oleh sentakan tubuh dan kepala
- Nggak menyadari apa yang baru terjadi, padahal nggak sedang melamun
- Menguap terus-menerus
- Mata berkedip berlebihan
- Tiba-tiba susah memproses informasi atau bingung ketika diajak berkomunikasi
- Arah kemudi tanpa disadari keluar dari jalur
Jika lo merasa mengalaminya, segera tepikan kendaraan dan istirahat sejenak.
Baca Juga: SIM Kamu Hilang atau Rusak? Simak Nih Langkah-LangkahMengurusnya
Bahaya microsleep saat berkendara
Melansir Healthline, AAA Foundation for Traffic Safety memperkirakan sebanyak 16,5 persen kecelakaan fatal di jalan raya disebabkan pengemudi yang mengantuk, termasuk microsleep.
Temuan sejenis disampaikan National Highway Traffic Safety Administration AS. Otoritas setempat menyebutkan, kira-kira 6.000 kecelakaan fatal terjadi setiap tahun karena pengemudi mengantuk.
Microsleep saat berkendara sangat berbahaya bagi pengemudi dan mengancam keselamatan penumpang.
Pasalnya, ketika mata terpejam selama tiga detik dan kendaraan melaju dengan kecepatan 96 kilometer per jam, kendaraan bisa keluar jalur sampai nyaris 100 meter.
Microsleep bisa saat berkendara bisa sangat berbahaya jika lo membawa banyak penumpang.
Penyebab microsleep saat berkendara
Terdapat beberapa penyebab microsleep saat berkendara, antara lain:
- Kurang tidur
- Tidur kurang berkualitas, misalkan karena gangguan tidur apnea
- Kondisi jalanan monoton, misalkan di jalan tol yang relatif lengang dan lurus minim kelokan
- Penyakit diabetes
- Tekanan darah tinggi
- Kegemukan
- Depresi atau gangguan kecemasan
- Efek samping obat tertentu, misalkan antihistamin
- Efek samping penyalahgunaan narkoba dan alkohol
Cara mencegah microsleep saat berkendara
Untuk mencegah bahaya microsleep saat berkendara, ada beberapa hal yang bisa lo lakukan, antara lain:
- Tepikan kendaraan secara berkala sebelum merasa mengantuk, gunakan kesempatan ini untuk menggerakkan badan atau melakukan peregangan
- Istirahat secara berkala ketika lo harus berkendara jarak jauh, pejamkan mata atau upayakan tidur singkat selama 20 menit sampai 30 menit
- Jika punya kecenderungan microsleep, upayakan jangan berkendara sendirian. Ajak orang lain agar ada teman bicara di sepanjang jalan. Percakapan dapat membangunkan sel otak, mempercepatan pernapasan, dan memompa oksigen ekstra ke aliran darah, sehingga pengendara nggak gampang mengantuk
- 30 menit sebelum berkendara, minum asupan berkafein seperti kopi atau teh
- Apabila ada rencana berkendara jauh, pastikan pengendara tidur berkualitas minimal tujuh jam
Baca Juga: Kapan Sebaiknya Lampu Jauh Dinyalain saat Berkendara di Jalan Raya?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenali Apa itu Microsleep saat Berkendara, Tanda, Bahayanya"