Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ngeri! Oknum Polisi Tembak Ibu dan Anak di Bagian Kepala Usai Adu Mulut, Videonya Viral

Bagas Rahadian - Rabu, 23 Desember 2020 | 19:54
Seorang polisi menembak mati tetangganya, yakni seorang ibu dan putranya karena ribut masalah hak jalan rumah. Peristiwa mengerikan itu terjadi di Paniqui, Tarlac, Filipina, pada Minggu (20/12/2020) dan videonya menjadi viral di media sosial.
The Filipino Times via Serambinews

Seorang polisi menembak mati tetangganya, yakni seorang ibu dan putranya karena ribut masalah hak jalan rumah. Peristiwa mengerikan itu terjadi di Paniqui, Tarlac, Filipina, pada Minggu (20/12/2020) dan videonya menjadi viral di media sosial.

HAI Online.com - Oknum polisi di Filipina menjadi bikin gempar warganet setelah membunuh dua tetangganya dalam jarak dekat.

Video oknum polisi menembak mati dua tetangga yang terdiri dari ibu dan anak itu viral di media sosial.

Dari video yang beredar, polisi bernama Jonel Nuezca dengan keji menembak dua tetanggnya di bagian kepala.

Setelah itu, ia kembali menghujani korban dengan beberapa tembakan.

Baca Juga: Cerita Dibalik Munculnya Logo Slank di MV Korea Selatan, Bukan Kolab Ya!

Atas kasus tersebut, Kepolisian Nasional Filipina (PNP) berjanji akan menyelesaikan kasus oknum polisi yang menembak mati seorang ibu dan anaknya dalam tempo 30 hari.

Hal itu disampaikan oleh Layanan Urusan Dalam Negeri Kepolisian Nasional Filipina, Selasa (22/12/2020).

Aksi penembakan yang dilakukan oleh Nuezca itu bermula saat tetanggnya, Drank Gregoria (25) bermain meriam bambu yang disebut sebagai 'boga'.

Tak terima, keduanya kemudian terlibat adu mulut hingga berselisih soal hak jalan rumah mereka.

Inspektur polisi Alfegar Triambulo mengatakan kasus Nuezca akan dipercepat.

“Jika Nuezca dinyatakan bersalah, dia akan dipecat secara tidak hormat dari polisi dan akan kehilangan semua fasilitas jabatannya,” kata Alfegar Triambulo, dikutip dari ABS-CBN News.

Tak hanya itu, Alfegar tak mau pemerintah merugi karena terus menggaji Nuezca yang masih berstatus polisi.

“Kami akan mencoba menyelesaikan kasus ini dalam 30 hari. Saya sedang dalam perjalanan ke Tarlac untuk memantau kasus ini secara pribadi,” ujarnya.

Sebelumnya, kejadian penembakan yang dilakukan oleh Nuezca terhadap Sonya Gregorio (52) dan putranya Frank Anthony Gregorio (25), pada Minggu (20/12/2020), viral di media sosial.

Video penembakan itu pun disebut-sebut dapat membantu proses penyelidikan.

“Video adalah poin besarnya, karena tidak berbohong. Seperti yang mereka katakan, gambar atau video itu telah berbicara ribuan kata,” imbuhnya.

Baca Juga: Bukan Biawak atau Ular, Rumah Ini Kedatengan Hiu Banteng Pas Banjir. Kok Bisa?

Presiden Rodrigo Duterte pada hari Senin (21/12/2020) memerintahkan kepolisian Filipina untuk memastikan Nuezca akan menghadapi hukuman yang pantas diterimanya.

Sebelumnya, CNN Philippines, pada Senin (21/12/2020) mewartakan, seorang polisi yang bertugas di Paranaque akan menghadapi dua tuduhan pembunuhan.

“Ia disangkakan dengan pasal pembunuhan karena menembak mati tetangganya yang tidak bersenjata di Paniqui, Tarlac,” kata pihak berwenang, Senin (21/12/2020).

Laporan polisi mengatakan, Sersan Jonel Nuezca awalnya melarikan diri setelah menembak Sonya Gregorio (52), dan putranya Frank Anthony Gregorio (25), pada Minggu (20/12/2020) sore.

Sekitar satu jam setelah pelariannya, dia menyerah di kantor polisi Rosales Pangasinan.

Tersangka juga menyerahkan pistol semi-otomatis 9mm, milik Kepolisian Nasional Filipina (PNP) yang digunakan dalam penembakan itu.

Kepala polisi Paniqui, Noriel Rombaoa dalam sebuah wawancara radio mengatakan, kedua pihak terlibat dalam perselisihan hak jalan rumah.

Tetapi insiden penembakan itu berawal dari permasalahan suara penembakan meriam bambu yang dilakukan oleh Anthony Gregorios.

“Tersangka pergi menemui korban karena terganggu dengan suara meriam bambu, kemudian masalah hak jalan muncul dan insiden penembakan terjadi,” kata Rombaoa.

Insiden penembakan itu terekam kamera dan videonya kini viral di media sosial.

Nuezca terlihat bersama putrinya yang masih kecil perang adu mulut dengan Frank Anthony.

Kemudian Sonya, yang juga korban, datang untuk melerai keduanya.

Baca Juga: Resmi, Liburan Natal dan Tahun Baru Pake Mobil Pribadi Nggak Wajib Tes Swab Antigen, Asalkan di Jabodetabek

Dalam perang adu mulut itu, putri Nuezca mengatakan "ayah saya adalah seorang polisi,".

Sonya menjawab bahwa dia tidak peduli.

Nuezca yang marah mengancam akan membunuh Sonya, hingga akhirnya ia menembak langsung ke kepala ibu itu.

Setelah menembak Sonya, pelaku lalu menembak Frank Anthony dua kali.

Tak sampai di situ, Nuezca yang kesal kembali menembaki Sonya yang sudah jatuh ke tanah.

Putri Nuezca juga menyaksikan pembunuhan tersebut.

Diketahui, pelaku berpangkat Polisi bernama Jonel Nuezca secara resmi ditugaskan di wilayah Paranaque.

Ia sebenarnya dia berasal dari Paniqui.

Catatan yang dibagikan oleh kepolisian Filipina menunjukkan bahwa Nuezca menghadapi enam kasus selama 10 tahun terakhir.

Nueza juga ditercatat melakukan pelanggaran berat dalam menjalankan tugas.

Ia juga mengabaikan tugas yang serius, penolakan untuk menjalani tes narkoba, kasus administratif, dan skorsing. (Restu WahyuningAsih)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul "Oknum Polisi Tembak Seorang Ibu dan Anak Gegara Ribut Hak Jalan, PNP: Kasus Ini Akan Selesai 30 Hari"

Source : Tribunnnews.com

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x