Penampakannya Mirip Arang, Tapi Bawang Hitam Punya Faedah yang Super Bagi Kesehatan Kita

HAI-Online.com – Selama ini, siapa yang cuma tahu kalo hanya ada dua bawang yaitu bawang merah dan bawang putih. Oh ya, bawang bombay juga deh, tapi guysrempah-rempah itu banyak.

Coba tambah lagi deh satu wawasan baru bahwa selama ini ada lho yang namanya bawang hitam.

Yap, di Indonesia,bawang hitam mungkin masih terdengar asing. PasalnyaBawang hitampertama kali diperkenalkan di Korea dan disebut sebagai salah satubahan alami yang bisa digunakan sebagaiobat herbal.

Baca Juga: Selebgram Ditangkap dan Dipenjara Setelah Panjat Piramida Giza Buat Konten

Meski penampakannya mirip arang, ternyata bawang hitam punya sejumlahmanfaatterutama bagikesehatantubuh jika rutin mengonsumsinya.

Yang perlu kalian tahu, bawang hitam atau magic black garlic merupakan jenis bawang putih yang diproses secara alami melalui suhu dan juga kelembaban yang dikontrol ketat sehingga tercipta formulasi kimia yang akhirnya menghasilkan bawang hitam.

Jadi, bukan dari pohonnya udah gosong begitu ya, guys!

Nah jika sudah hitam, kandungan di dalam proses yang telah dilalui bawang putih menjadi bawang hitam itu yang membuat ia memiliki berbagai manfaat farmakologis bagi kesehatan tubuh dan juga vitalitas.

Temuan ini awalnya diperkenalkan di Korea beberapa tahun yang lalu melalui dan digembar-gemborkan oleh praktisi pengobatan alami dan herbalis setempat.

Bawang hitam berkontribusi menciptakan kandungan bawang putih yang lebih hebat.

Penampakannya Mirip Arang, Tapi Bawang Hitam Punya Faedah yang Super Bagi Kesehatan Kita

Livestrong menyebut,bawang hitam ini memiliki senyawa S-allycysteine yang merupakan komponen alami bawang putih segar dan turunan asam amino sistein yang ditemukan dalam jumlah konsentrasi yang lebih besar dibandingkan bawang putih.

Baca Juga: Makan yang Renyah Bikin Nggak Mau Berhenti Ngunyah, Ada Penjelasan Ilmiahnya, Bro!

Senyawa S-allycysteine ini sanggup menjadi penurun kolesterol. Nggak Cuma itu saja, senyawa tersebut juga mampu menurunkan risiko kanker jika dikonsumsi secara rutin.

Secara umum, senyawa ini serupa anti-mikroba, antibiotik, dan juga anti-jamur yang terdapat di dalam senyawa aktif allicin yang biasanya ada di bawang putih. hanya saja jumlahnya jadi berkali lipat.

Apalagi setelah diformulasi kebawang hitam, muncullah senyawa S-allycysteine tadi yang mampu membantu penyerapan metabolisme serta menawarkan perlindungan bagi tubuh.

Alahasil, manfaatnya jadi lebih bisa meningkatkan resistensi terhadap infeksi pada tubuh.

Untuk kandungan antioksidan yang terdapat di dalam bawang putih, setelah menajdi bawang hitam akan meningkat menjadi dua kali lipat.

Antioksidan yang telah meningkat mampu melindungi sel-sel dari penyakit tubuh.

Bahkan menurut OrganicAuthority, bawang hitam sangat ampuh untuk memperlambat proses penuaan.

Baca Juga: Kreator Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) Ternyata Design Freak Sejak SMPKandungan antioksidan yang tinggi mampu melindungi tubuh dari radikal bebas dan menjadikan penyerapan makanan menjadi lebih baik untuk menggagalkan berbagai penyakit kronis.

Radikal bebas yang memungkinkan merusak sel-sel yang mengarah ke penyakit jantung, Alzheimer, peredaran darah tidak lancar, rheumatoid arthritis, dan berbagai penyakit lain dapat hilang dengan rutin mengonsumsi bawang hitam.

Selain melindungi diri dari berbagai penyakti, fermentasi bawang putih menjadi bawang hitam ini juga membuat bau tajam dan rasa yang kuat dalam bawang putih berkurang.

Sehingga ketika mengonsumsinya, kita juga nggak perlu lagi memikirkan cara untuk menghilangkan bau yang awet pada mulut.

Kandungan senyawa di dalamnya mampu membuat penyerapan kulit yang baik, sehingga kulit tampak lebih sehat dan juga bercahaya.

Bau badan dan juga napas juga hilang jika rutin mengonsumsi bawang hitam.

Jika ingin tubuh tetap terjaga kesehatannya, konsumsilah bawang hitam sebagai suplemen sehari-hati, tubuh akan lebih sehat, segar, dan juga terhindar dari bahan kimia berbahaya.

Dan lebih pentingnya lagi, mengonsumsi bawang hitam dalam jumlah banyak tidak memiliki efek olfaktori. (*)