HAI-Online.com - Lorjhu' akhirnya resmi merilis debut albumnya berjudul 'Paseser'.
Dengan megah dan gagah berani, Lorjhu' menghadirkan kisah masa hidupnya di Pulau Madura sejujur mungkin.
Rilis via demajors pada 18 Maret 2022, Lorjhu' sekaligus memberikan bukti kalo megahnya musik daerahjuga patut untuk mendapatkan atensi khusus di telinga publik.
Berisikan sembilan lagu, Lorjhu' menggunakan refleksi diri dari Badrus Zaman alias dirinya sendiri untuk menjadi poros inspirasi dalam 'Paseser'.
Baca Juga: Bandung Utara Keras! Hari Ini Mengenang 76 Tahun 'Bandung Lautan Api' hingga Momen Hangus
Dipimpin oleh 'Can Macanan' yang bertugas sebagaifocused trackdalam album ini, Lorjhu' seakan mengajak para pendengar untuk membayangkan keindahan Pulau Madura melalui gubahan nada eklektik yang berhasil diramunya.
Lahir dan besar di Sumenep, kota di ujung timur Pulau Madura, membuat Cak Badrus merasa bertanggung jawab untuk memberikan kesan positif dari kampung halamannya tersebut.
Terlebih, Cak Badrus kini harus bermukim di ibu kota untuk menjadi animator dan seorang pengajar. Oleh karena itu, rasa 'tanggung jawab' tersebut semakin membuncah kala dirinya harus mengadu nasib di Jakarta.
Baca Juga: Inovasi Mahasiswa UNY Bikin Pupuk Organik dari Limbah Lele untuk Tabulampot
Menambah kesan tersebut, Cak Badrus membubuhi seluruh lagu dalam album 'Paseser' dengan lirik bahasa Madura dialek Sumenep, untuk memberikan kesan keabsahan cerita rakyat yang dibangunnya pada album ini.
Upaya ini berhasil. Bahkan, melalui 'Paseser', Cak Badrus alias Lorjhu' seakan membawa karakter yang lebih kuat dari orang Madura mana pun yang pernah ditemui oleh HAI.
"Setiap lagu menggambarkan hal-hal yang pernah saya alami saat kecil. Ada juga rasa rindu dan panggilan untuk pulang. Untuk mengungkapkan itu semua saya lebih nyaman dengan bahasa Madura," ujar Badrus menjelaskan.
Katapaseseryang berarti pesisir ini hadir dengan begitu menarik secara musikalitas. Mendengarkannya seakan mengajak pelesir di pesisir pantai dengan teriknya matahari di Pulau Madura tanpa harus ke sana.
Sebuah review yangcliché bukan? Tapi emang begitu lah adanya. Lorjhu' yang meramu segala elemen dengan mandiri ini begitu jujur dan penuh kebaharuan.
Akan dengan mudah mungkin bagi banyak orang untuk melabeli 'Paseser' sebagai karyaworld music,istilah populer yang dikembangkan oleh khazanah keilmuan industri musik dari Barat.
Namun, tanpadidasari oleh kepentingan apa pun, Lorjhu' via 'Paseser' hanya mengupayakan yang terbaik untuk mengenalkan kampung halamannya kepada khalayak umum.
Ambil contoh nomor utama 'Can Macanan' yang menjadi single mutakhir dari album ini. Kesan mewah dan megah hadir berbarengan dengan eksotisme kesenian daerah yang diwujudkan dengan kesederhanaan sebagai titik utamanya.
Pada intinya, kembali lagi, Lorjhu' hanya memiliki misi suci untuk mengenalkan kesenian tradisional khas Madura dengan lugas dan tak bertele-tele.
"Lagu 'Can Macanan' murni hanya berkisah tentang kesenian barongan khas Madura yang berwujud binatang macan. Ini hanya berdasar dari pengalaman masa kecilku," tukas Badrus menjelaskan inti dari lagu ini.
Bahkan saking jujur dan sederhananya, video klip untuk lagu ini pun digarapnya secara mandiri dengan menggunakan kecanggihan ponsel masa kini.
"Video klip 'Can Macanan' aku garap pas lagi pulang ke Sumenep cuma pake kamera smart phone," tegas Cak Badrus polos dan lugu.
Balutan kejujuran, kesederhanaan, yang berbarengan dengan eklektiknya nada yang dihasilkan oleh Lorjhu' tentu menjadi eksotisme tersendiri, terutama bagi non-Indonesian.
Baca Juga: Trailer Avatar 2 Bakal Tayang Sebelum Doctor Strange In the Multiverse of Madness
Eksotisme dan kedaerahan yang dirangkum megah oleh Lorjhu' pun dengan randomnya terdengar sampai di timur Eropa, tepatnya di Polandia.
"Selama pandemi kan semua serba online dan mandiri, apresiasi pun jadinya terlihat lebih global. Tau-tau ada radio online di Polandia yang memainkan lagu-lagu Lorjhu’," pungkasnya sumringah sekaligus keheranan.
Oleh karenanya, paket dan narasi album 'Paseser' yang dibawa oleh Lorjhu' ini sejatinya adalah prioritas yang patutnya dikedepankan.
Melalui 'Paseser', publik rasanya sudah nggak perlu lagi untuk ragu dalam mempelajari kekayaan musik etnik di daerah masing-masing.
Simak aja nih indah dan megahnya ragam cerita di Pulau Madura yang berhasil dirangkum oleh Lorjhu' pada album 'Paseser'. Sikat langsung di bawah fren!