Kondisi di daerah misalnya masih didominasi oleh perebutan kekuasaan serta pertempuran.
Baca Juga: Mengenang Hilman Lewat Lupus: Karya Abadi Dari Seorang Pengarang Jeli
Salah satu pertempuran yang terjadi setelah kemerdekaan terjadi adalah di wilayah Bandung yang peristiwanya kini dikenal dengan sebutan Bandung Lautan Api.
Mengutip dari Kompas.com, seperti ditulis dalam buku Sejarah Nasional Indonesia VI (2008) karya Djanoed Poesponegoro, Marwati dan Nugroho Notosusanto,Bandung Lautan Api diawali dengan datangnya pasukan sekutu di bawah Brigade MacDonald pada 12 Oktober 1945.
Sejak semula, hubungan antara pemerintah RI setempat sudah memanas. Sekutu meminta seluruh senjata api yang dimiliki penduduk, kecuali milik Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan Polisi diserahkan kepada Sekutu. (sumber lamanKemdikbud,17 Februari 2017)
Nah, kondisi yang paling parah adalah Bandung Utara. Wilayah ini semakin memanas saat orang-orang Belanda yang baru saja bebas dari kamp tahanan mulai mengacaukan keamanan.
Akibatnya, bentrokan antara tentara Sekutu dengan TKR tidak dapat dihindari. Pertempuran panjang dimulai.
Pada malam 24 November 1945, TKR, dan badan-badan perjuangan lainnya melancarkan serangan terhadap markas-markas Sekutu di Bandung bagian utara, termasuk Hotel Homan dan Hotel Preanger yang menjadi markas besar Sekutu (ada di jalan Asia Afrika).
Tiga hari setelah penyerangan markas Sekutu, MacDonald menyampaikan ultimatumnya kepada Gubernur Jawa Barat agar segera mengosongkan wilayah Bandung Utara oleh seluruh warga Indonesia termasuk pasukan bersenjata.
Ultimatum tersebut harus dilaksanakan selambat-lambatnya pukul 12.00, pada 29 November 1945.
Editor : Hai
Baca Lainnya
PROMOTED CONTENT
Latest