Alat-alat itulah yang menuntun mereka untuk memecahkan sebuah misteri yang terjadi di kota tersebut, di mana terdapat pegunungan yang menyimpan ukiran nggak biasa dan menduga ada alasannya kenapa pegunungan itu ditutup untuk selamanya. Perlahan hantu jahat muncul dan mengancam nyawa penduduk kota.
Trevor beserta sang adik mencoba untuk mencari tahu penyebab semua itu dan menghentikan semua hantu yang berkeliaran dengan alat-alat yang pernah digunakan oleh anggota Ghostbusters. Bisakah mereka melakukannya?
Baca Juga: Review Film Encanto: Pesan Indah Buat Keluarga, yang Penuh dengan Magis
Review
Kesan pertama setelah melihat film Ghostbusters Afterlife ini adalah perasaan nostalgia yang begitu kuat. Kenapa begitu? Banyaknya alat-alat yang mengingatkan sama film jadulnya dan vibes dari hantunya hingga penangkapan hantunya itu kena banget.
Pada awal cerita memang para penontonnya akan dituntut untuk mencerna kehidupan Callie bersama dengan kedua anaknya, Trevor dan Phoebe. Melihat kesulitan mereka yang harus beradaptasi dengan kehidupan baru di sebuah kota kecil.
Mungkin bagi sebagian penonton bagian ini akan terasa bosan karena membahas hampir menjelang tengah film. Namun, semua itu patut disaksikan, karena itulah awal dari keseruan film yang mana akan nyambung dengan akhirnya.
Ada beberapa sorotan terkait pengambilan filmnya, ada beberapa adegan yang terasa jumping yaitu salah satunya ketika Trevor bekerja di sebuah bar. Lalu, ada adegan nggak masuk akal juga ketika Phoebe bersama teman barunya Podcast menuju pegunungan dengan sepeda begitu cepat, padahal ada adegan lain yang memperlihatkan kalo menuju pegunungan harus memakai mobil itu terasa jauh.
Selain itu, adegan lain yang mengundang banyak pertanyaan yaitu bagaimana bisa seorang Phoebe yang belum pernah tau soal senjata Ghostbusters dengan begitu cepat memahami fungsi tombolnya. Meskipun ia jago dalam hal sains.