Follow Us

Inilah 6 Kadal Paling Berbahaya di Dunia, Salah Satunya dari Indonesia!

Hanif Pandu Setiawan - Rabu, 05 Januari 2022 | 12:10
Komodo
National Geographic Kids

Komodo

HAI-Online.com – Sebagian besar jenis kadal yang kita temui sehari-hari mungkin tampak nggak berbahaya bagi manusia.

Namun kalian tahu nggak sih bahwa ada spesies kadal tertentu yang dapat melukai, bahkan membunuh manusia?

Selain memiliki bisa yang berbahaya, beberapaa pesies kadal pun dikenal cukup agresif.

Baca Juga: 3 Kesalahan Minum Air Putih yang Dapat Merusak Kesehatan dan Kualitas Hidup, Waduh!

Simak nih 6 kadal paling berbahaya di dunia, dirangkum dari Encyclopedia Britannica.

  1. Monster Gila
Monster Gila.
MonsterDoc/Wikimedia

Monster Gila.

Hewan dengan nama ilmiah Heloderma suspectum ini merupakan kadal terbesar di Amerika Serikat (AS).

Monster gila punya panjang sekitar 50 cm, bertubuh kekar dengan bercak atau pita hitam dan merah muda, serta memiliki sisik seperti manik-manik.

Selama cuaca hangat, monster Gila akan memakan mamalia kecil, burung, dan telur di malam hari.

Memiliki kepala besar dan rahang berotot, monster Gila menghasilkan gigitan kuat yang memasukkan racun ke dalam luka.

Namun begitu, serangan monster Gila pada manusia jarang terjadi. Laporan terakhir yang diketahui tentang kematian akibat gigitan monster Gila terjadi pada tahun 1939.

Baca Juga: 6 Perbedaan Buaya dengan Aligator Yang Perlu Orang Tau, Yang Satu Jauh Lebih Agresif!

  1. Kadal manik-manik Meksiko
Kadal manik-manik Meksiko.
Victor H. Jimenez Arcos

Kadal manik-manik Meksiko.

Kadal manik-manik Meksiko (Heloderma horridum) adalah spesies yang masih berkerabat dekat dengan Monster Gila. Namun reptil ini memiliki tubuh sedikit lebih besar, yakni hingga 80 cm.

Kadal manik-manik Meksiko mendiami sebagian besar pantai Pasifik Meksiko, dari perbatasan antara negara bagian Sinaloa dan Sonora di selatan hingga perbatasan Meksiko dengan Guatemala.

Gigitan spesies kadal ini menyakitkan, namun sejauh ini belum kabar tentang kematian manusia akibat serangan kadal Meksiko.

  1. Iguana
Marine Iguana
flickr/helene hofman

Marine Iguana

Spesies iguana yang paling terkenal adalah iguana hijau (Iguana iguana), yang banyak ditemukan di Meksiko ke selatan hingga Brasil.

Spesies jantan dari kadal ini mencapai panjang maksimum lebih dari 2 meter dan berat 6 kg.

Sebenarnya iguana memiliki kelenjar racun yang menghasilkan racun lemah nggak tidak berbahaya dan mereka adalah hewan peliharaan umum bagi kolektor reptil.

Meski demikian, iguana memiliki puluhan gigi bergerigi tajam. Gigitannya dapat menyebabkan cedera serius pada wajah, jari, pergelangan tangan, dan pergelangan kaki.

Baca Juga: Inilah 4 Burung Paling Berbahaya di Dunia, Salah Satunya Burung Unta!

  1. Buaya pohon atau buaya monitor
Buaya pohon (Varanus salvadorii) adalah biawak yang ditemukan di New Guinea, yang dapat tumbuh hingga 2,7 meter.

Sebagian besar lebih menyukai lingkungan dataran rendah pulau di dekat pantai, sedangkan beberapa spesies lain diketahui hidup di lingkungan pegunungan hingga ketinggian 650 meter.

Buaya pohon dikenal sangat agresif sehingga dianggap berisiko untuk diburu.

  1. Biawak air
Biawak air.
Carlos Delgado/Wikimedia

Biawak air.

Biawak air (Varanus salvator) memiliki kepala dan leher yang memanjang, tubuh yang relatif berat, ekor yang panjang, dan kaki yang cukup kuat.

Lidah mereka panjang dan bercabang seperti ular. Tubuh biawak dewasa dapat tumbuh hingga 2,7 meter.

Biawak air umumnya adalah karnivora dan sering memakan serangga besar, kadal lain, mamalia kecil, ikan, moluska, dan burung.

Mereka secara aktif mengejar mangsanya dengan berenang, memanjat, atau berlari mengejar mereka.

Selain menggunakan gigitan, biawak ini juga bisa menggunakan ekornya yang seperti cambuk dan cakarnya yang tajam.

Baca Juga: Inilah 5 Hewan yang Nggak Punya Otak, Rata-Rata Hidup di Laut

  1. Komodo
Komodo (Varanus komodoensis) adalah spesies kadal terbesar yang masih hidup dari keluarga Varanidae.

Hidup di Indonesia, komodo dapat tumbuh hingga 3 meter dan mencapai berat sekitar 135 kg.

Komodo diektahui dapat berlari cukup cepat untuk menyerang dan membunuh manusia.

Sejumlah laporan serangan terhadap manusia oleh komodo, baik di alam liar maupun di penangkaran pun pernah tercatat dalam rentang tahun 2000 dan 2014.

Meski bangkai adalah makanan utama mereka, mereka juga biasanya menunggu di sepanjang jalur buruan untuk memburu babi, rusa, dan sapi.

Komodo jarang menangkap mangsa hidup secara langsung karena gigitannya yang berbisa menghasilkan racun yang menghambat pembekuan darah.

Mereka lebih sering menemukan mangsanya dalam proses sekarat atau sesaat setelah kematian.

Diperkirakan mangsa mengalami syok karena kehilangan banyak darah.

Beberapa herpetologis mencatat bahwa trauma fisik gigitan dan masuknya bakteri dari mulut komodo ke luka juga berperan dalam memperlambat dan membunuh mangsa. Duh, serem juga ya. (*)

Source : Encyclopedia Britannica

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest