Follow Us

9 Album Indonesia Terbaik 2021 versi HAI: Carnivored, The Brandals, Noah, dan Lainnya

Alvin Bahar, Mohammad Farras Fauzi, Tim Redaksi - Rabu, 29 Desember 2021 | 17:30
Apa saja yang masuk 9 album Indonesia terbaik 2021?
Fariz/HAI

Apa saja yang masuk 9 album Indonesia terbaik 2021?

HAI-ONLINE.COM - Akhir tahun nampaknya kurang lengkap tanpa daftar album terbaik Indonesia 2021. Selain sebagai rekap, juga penghargaan buat mereka yang berani rilis album di masa sulit ini!

Denger curhatan beberapa musisi, lagi pandemi gini ada yang sengaja nggak rilis album dulu atau nyicil pake lagu. Maklum, promosi rilis album pastinya nggak maksimal pas pandemi gini, karena nggak bisa manggung.

Namun, bukan berarti Indonesia kehabisan album bagus, kok. Terbukti, 9 album ini bisa mewakili karya-karya lainnya yang sebenarnya banyak yang bagus juga.

Anyway yang ada di daftar ini nggak disusun berdasarkan peringkat ya. Kalo menurut lo ada album yang seharusnya masuk, boleh kasih tau kami lewat media sosial. Check it out!

Baca Juga: 5 Rekomendasi Album Norwegian Black Metal Terbaik di Luar Radar Kalian, Nyebutin Namanya Aja Udah Susah

1. Basboi – Adulting For Dummies

Album hip-hop pertama yang masuk di radar HAI untuk tahun ini. Dengan lantunan diksi yang tepat dan nikmat, Basboi seakan membuat sesiapa pun untuk kembali berpikir ulang sebelum berbicara.

Dalam ‘Adulting For Dummies’, kalian akan dibuat segan dalam anggukan trap beat sembari merefleksikan cerita kehidupan dewasa pada diri masing-masing.

Intens, namun nggak perlu bertele-tele, sehingga melalui fakta-fakta menuju dewasa yang disajikan oleh Basboi di album ini, tentu kalian akan merasa tertohok dengan sopan lewat elemen jenaka yang dominan.

2. BAP. - Momo's Mysterious Skin

Beberapa kali HAI denger netizen pengen into hip-hop, tapi ngerasa nggak ada lagu atau album yang cocok. Mungkin "Momo's Mysterious Skin" bisa jadi jawaban.

HAI ngerasa album ini adalah karya hip-hop yang bisa dinikmati mereka yang suka rock atau genre musik lain. Apalagi lo bisa denger sampling lagu-lagu populer Indonesia di album ini, yang mungkin bakal bikin lo jadi tertarik dengan kultur hip-hop. Great on the mic, great on the production, could be a classic in the future.

3. Carnivored – Labirin

Album ini adalah bukti jika death metal sangat jauh dari kesan prinsip khas puritan dari abang-abangan latem (metal) yang gitu-gitu doang. Band asal Pamulang ini mendobrak batas materi death metal yang rumit, serumit judulnya, 'Labirin' yang rilis pada 28 Januari 2021.

Nggak hanya bermain-main di ranah poliritmik yang dominan, tatanan suara di album ini juga sangat mewah yang semakin kebengisan death metal milik Carnivored menjadi sangat patut disegani.

Ketukan ganjil khas djent a la Meshuggah atau Born Of Osiris terdengar jelas di sini, meski bagi HAI, materi milik Carnivored di 'Labirin' terasa lebih bengis dari kedua band tersebut.

4. Glyph Talk – No Music

Hadir dengan debut bertajuk 'No Music', Glyph Talk menyajikan elemen egg punk yang belum marak hadir di Indonesia.

Sajian drum sintetik, bass kasar, serta notasi gitar atau synth yang terdengar jenaka dan nggak sempurna ala Glyph Talk ini lah yang justru menjadi statement bahwa Glyph Talk adalah penyegar di tengah kejenuhan atas segala musik baru yang kerap muncul di tengah pandemi.

Glyph Talk adalah sebuah penerjemahan murni dari nihilistik, satir, nggak serius, dan tanpa pertimbangan oleh masing-masing personel. Tapi di balik segala bentuk imperfeksi yang berusaha mereka sajikan, HAI justru melihat sebuah "kesempurnaan" yang dibaluti oleh "ketidaksempurnaan" di balik Glyph Talk via 'No Music'.

5. The Brandals – Era Agressor

Album ke-5 dari The Brandals ini dikerjakan dengan segala peluh, kesah, dan berbagai fase serta peristiwa yang sempat membuat limbung bagi keutuhan grup asal Jakarta ini. Bahkan mereka sampai butuh waktu 10 tahun untuk menggarap album ini!

Via ‘Era Agressor’, The Brandals berusaha untuk mengupas tuntas segala fenomena yang tersaji di hadapan publik dengan musik yang lebih kaya, eksploratif, dan agresif. Dalam segi kreatif dan produksi, The Brandals juga nggak luput dari evolusi. Mereka terdengar lebih kompleks, tegas, dan juga komprehensif jika ditilik dari segi produksi.

Pendewasaan ini begitu terlihat dalam kualitas tatanan suara yang begitu mumpuni, namun tetap nggak meninggalkan kesan ngehe dan organik yang dibungkus oleh The Brandals.

6. Timeless – Jaguar

Melalui ‘Jaguar’, Timeless mulai berani untuk meninggalkan sound a la The Gaslight Anthem yang menjadi ciri khas mereka sebelumnya. Penuh distorsi tebal, namun tetap bulat dan berisi.

Secara keseluruhan, meski terdengar cukup repetitif dan homogen pada bagan lagunya, 'Jaguar' sama sekali nggak membosankan untuk dinikmati berulang-ulang.

Justru 11 lagu yang ada dalam album ini dibangun dengan rapi dan terstruktur untuk mengajak kita "marah-marah dengan mewah". Menyaksikan Timeless untuk membawakan set 'Jaguar' secara langsung adalah sebuah kewajiban yang mutlak

7. Iwan Fals - Pun Aku

Setelah menua dan memilih nggak "bawel" soal politik, HAI merasa karya-karya terbaik Iwan Fals adalah saat ia berkolaborasi dengan musisi lain. Begitu pun di "Pun Aku".

Iwan Fals mencoba tetap relevan dengan mengajak sejumlah nama baru untuk berkolaborasi, dan hasilnya nggak mengecewakan. Semua kolaborator memperlihatkan kemampuannya terbaiknya, dan Bang Iwan pun menempatkan porsinya dengan sesuai.

8. Nansarunai - Ultimul Rege

Segala syarat album raw black metal bagus menurut HAI ada di "Ultimul Rege": atmospheric dan emotive, durasi yang nggak terlalu panjang, vokal serem, brutal riffs, dan kesan seperti direkam dari tempat misterius.

Ditambah estetika Nansarunai yang khas plus lokal banget (soal kerajaan purba Kalimantan) yang akhirnya bikin muncul tren band raw black metal lokal pakai estetika Indonesia, nggak lagi berkaca ke Norwegia.

9. Noah - Taman Langit

Konsep "rekam album/lagu lama" memang bukan hal baru di Indonesia. Godbless, Roxx, dan NTRL pernah melakukannya. Tapi cuma Noah yang sadar betapa nostalgic-nya "Taman Langit" era Peterpan sehingga mereka hanya merevisi apa yang kurang di album tersebut.

Nggak perlu menambah instrumentasi tak penting atau memaksakan ego musisi. Coba ngaku, udah berapa kali dengerin "Yang Terdalam" versi Noah?

Album Indonesia Terbaik 2021- Honorable mentions: Morgue Vanguard x Still - "Iqlab: Fateh Remix/Reinterpretation", Yura Yunita - "Tutur Batin", Ametis - "Ritus Hancur", White Shoes and the Couples Company - "2020", Various Artist - "Ocean Blender", Muchos Libre - "Rock Datang Bulan", Kanina - "Ode to All Odds", Hallam Foe - "If You Become Involved With Me, You Will Sinking Yourself"

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest