HAI-Online.com – Kota Tel Aviv di Israel dinobatkan sebagai kota dengan biaya hidup termahal di dunia versi Economist Intelligence Unit (EIU) 2021.
Dilansir dari AFP pada Rabu (1/12/2021) Tel Aviv naik lima peringkat dan untuk pertama kalinya menduduki tempat teratas dalam daftar peringkat yang disusun EIU ini.
Pemeringkatan tersebut merupakan bagian dari Indeks Biaya Hidup Sedunia, yang disusun EIU dengan membandingkan harga barang dan jasa dalam satuan dollar Amerika Serikat di 173 kota di seluruh dunia.
Beberapa faktor yang menyebabkan Tel Aviv naik peringkat antara lain kekuatan mata uang Israel, shekel, terhadap dollar AS, serta kenaikan harga transportasi dan bahan makanan.
Sementara itu Paris dan Singapura berada di urutan kedua dan ketiga, diikuti oleh Zurich dan Hong Kong. Sedangkan New York berada di urutan keenam, dengan Jenewa di urutan ketujuh.
Kota-kota lain yang masuk 10 besar adalah Kopenhagen di peringkat kedelapan, Los Angeles, AS di peringkat kesembilan dan Osaka di peringkat kesepuluh.
Baca Juga: 54% Warga Jabodetabek Prefer Olahraga di Taman atau Lapangan
Berikut daftar lengkap 10 kota dengan biaya hidup tertinggi di dunia:
- Tel Aviv, Israel
- Paris, Perancis
- Singapura
- Zurich, Swiss
- Hong Kong, China
- New York, AS
- Jenewa, Swiss
- Kopenhagen, Denmark
- Los Angeles, AS
- Osaka, Jepang.
Menurut EIU, hal ini juga didorong oleh kesuksesan program vaksinasi Covid-19 Israel, yang merupakan salah satu negara dengan program vaksinasi tercepat di dunia.
Nggak heran sih, berdasarkan data Our World in Data, 62 persen populasi Israel telah mendapatkan dua dosis vaksin atau divaksinasi penuh per 29 November 2021.
Baca Juga: Apa Sih Bedanya UMP dan UMK? Inilah Penjelasannya Menurut Kemenaker
Sementara itu, menurut Reuters, pada awal November, shekel Israel naik 4 persen terhadap dolar AS tahun ini, meski sejak itu turun kembali.
EIU juga menyebutkan kenaikan sekitar sepersepuluh harga barang dan jasa di Tel Aviv, dari pengamatan terhadap 200 jenis barang dan jasa.
Secara lebih luas, EIU mengatakan bahwa tingkat inflasi dari harga barang dan jasa yang mereka teliti telah meningkat sebesar 3,5 persen year-on-year (yoy) dalam mata uang lokal hingga September 2021, naik dari hanya 1,9 persen pada tahun 2020.
Menurut EIU, ini mewakili laju inflasi tercepat dalam indeksnya selama lima tahun terakhir.
EIU menyebutkan, masalah rantai pasokan, fluktuasi nilai tukar mata uang dan perubahan permintaan konsumen menyebabkan kenaikan harga komoditas dan barang lainnya.
Adapun sektor transportasi mengalami kenaikan biaya terbesar, dengan harga bensin per liter naik rata-rata 21 persen pada 2021.
Baca Juga: Inilah 5 Negara dengan Zona Waktu Terbanyak, Bisa sampai Belasan!
Upasana Dutt, kepala Biaya Hidup di Seluruh Dunia di EIU, mengatakan bahwa harga-harga diperkirakan akan naik lebih jauh di banyak kota dalam tahun-tahun mendatang.
Menurut Dutt, hal ini disebabkan gaji pekerja yang meningkat.
"Namun, kami juga memperkirakan bank sentral menaikkan suku bunga, dengan hati-hati, untuk membendung inflasi," jelas Dutt. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tel Aviv Jadi Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Dunia"