Cukup sudah berkutat dengan masa lalu, mari kini beranjak ke era modern. Lebanon Hanover kini menjadi salah satu dari sedikitnya band Jerman yang memilikielemen musik alternatif - yang dapat dikategorikan menjadi terbaik.
Duo post-punk yang beranggotakan Larissa Iceglass (guitar, vocals) William Maybelline (bass, vocals) ini terbentuk sejak 2010 dan memiliki warna musik yang cukup berbeda dengan para pendahulunya beberapa puluh tahun silam.
Mengedepankan kegelapan dan kemurungan pada penulisan lagunya, Lebanon Hanover yang berbasis di Berlin ini memberikan warna berbeda untuk kota Berlin yang kini dikenal sebagaitanah suciuntuk techno.
Simak single terbaru mereka 'Digital Ocean' yang baru rilis pada Oktober tahun lalu.
Baca Juga: Seruan Gahar dari Erya untuk Berlapang Dada Lewat Single 'Rasuk'
Lea Porcelain
Lea Porcelain terbentuk secara organik ketika mereka bertemu di suatu klub techno bernama Robert Johnson di Berlin.
Band ini juga secara gamblang menyatakan bahwa Krautrock juga sedikit banyak mempengaruhi mereka dalam menciptakan musik, namun Lea Porcelain menekankan kalo musik yang mereka ramu adalah bentuk modern dari identitas kosmik alaJerman yang mereka sajikan.
"Kami rasa Lea Porcelain berusaha untuk menyuguhkan musik yang lebih memiliki rasa "internasional" mengingatgenredan gelombang musik bukanlah lagi suatu batasan dalam bermusik,"ujar mereka dalam salah satu pembicaraan bareng saya April lalu menjelang perilisan album terbaru mereka, 'Choirs To Heaven' (2021).
"Namun ya, kami sangatlah terpengaruh dari band-band krautrock dan elektronik legendaris dari Jerman. Dan kami bangga dengan hal itu."