Follow Us

Pria Ini Disebut Sebagai Orang Paling Beruntung Setelah 10 Kali Selamat Dari Kematian

Ricky Nugraha - Selasa, 03 Maret 2020 | 16:44
Wes Grant
Mirror

Wes Grant

HAI-online.com - Seorang mantan Marinir Kerajaan disebut sebagai "orang paling beruntung yang masih hidup" setelah dirinya terhitung menghindari kematian sekitar 10 kali.

Pria berusia 37 tahun bernama Wes Grant itu telah mengalami sejumlah peristiwa yang hampir merenggut nyawanya, seperti telah ditembak oleh Taliban, ditikam, terbakar, dan selamat dari stroke parah.

Ayah dua anak yang juga seorang juara binaragawan ini mengatakan bahwa sejumlah pengalamannya dengan maut telah menginspirasinya untuk tetap "berdiri dan terus berjalan".

“Aku ingin menunjukkan kepada orang-orang bahwa kita mengatasi dan melewati hal-hal ini. Aku seorang yang selamat dan meskipun segalanya tak selalu berjalan lancar, aku masih di sini,” ujar Wes seperti dikutip dari Mirror.

Baca Juga: Dipenjara 23 Tahun untuk Kejahatan yang Nggak Dilakukan, Pria Ini Dapat Kompensasi Puluhan Miliar Rupiah

Pengalaman pertama Wes saat ia nyaris menemui kematian adalah saat ia tumbuh di Afrika Selatan.

Ia pernah bersepeda ke sekolah dan saat itu terlempar dari sepedanya ke jalan yang ramai. Wes mengatakan bahwa dirinya saat itu melakukan bunny hop dan setang sepedanya menghantamnya.

“Aku terbangun di rumah sakit dengan jahitan dan luka besar di hidung dan pipiku. Aku sangat beruntung karena tak sadar di tengah jalan,” ujar Wes.

Kemudian pada usia 16 tahun, ia ikut serta dalam kamp olaharaga medayung di mana ia terjebak di tengah kebakaran hutan dan cuma memakai sandal jepit.

Baca Juga: Sukses Jadi Miliarder Muda, Pendiri OYO Awalnya Termotivasi dari Sebuah Remot TV

Kaki Wes yang terbakar
Matt Marsh / SWNS

Kaki Wes yang terbakar

“Sandal jepitku terbakar habis dan berhenti di atas gundukan pasir. Kaki dan jari-jari kakiku terbakar. Aku menjalani operasi demi operasi untuk menyelamatkan kakiku dan harus belajar berjalan lagi.”

Cedera serius ketiga yang dialami Wes saat ia menyemprotkan sekaleng deodoran sampai habis ke loker sebelum membakarnya. Atas insiden itu, seluruh sisi wajah, leher, dan alisnya terbakar.

Tujuh tahun berikutnya, Wes mengalami tiga kali nyaris celaka.

Dia menjadi bocah percobaan atas keputusannya untuk meminta seorang teman menembaknya punggungnya dengan pistol kaliber .22.

Dia juga hampir mati ketika ditikam dengan kunci letter L yang tajam saat terjadi pencurian mobil.

Baca Juga: Luksemburg Jadi Negara Pertama di Dunia yang Gratiskan Transportasi Umum

Wes menjelaskan: “Aku ingin melindungi wajahku, tapi pelaku menikam pundakku. Aku berhasil melumpuhkannya. Tapi keberuntungan jelas berada di pihakku karena nyaris saja menusuk arteri dan paru-paruku.”

Insiden keenamnya terjadi saat dirinya bekerja melakukan atraksi sebagai pemakan api di usia sekitar 20 tahun.

Salah satu rekannya secara tak sengaja menggunakan bahan bakar yang salah selama pertunjukan indoor. Hal ini yang dikombinasikan dengan pendingin udara yang dibiarkan menyala, membuat wajah Wes terbakar api.

Dia dibawa ke rumah sakit lagi dan kembali mendapat "keberuntungan" dengan hanya luka bakar, lecet dan bekas luka.

Baca Juga: 5 Foto Ini Tunjukin Pentingnya Pakai Helm Demi Keselamatan Nyawa

Pada tahun 2006, Wes meninggalkan Afrika Selatan untuk bergabung dengan Royal Marines dengan tiket satu arah dan uang saku cuma £100.

Dalam beberapa minggu setelah pingsan pada tahun 2009, ia dipanggil ke medan perang, perjalanan pertamanya dari dua tugasnya ke Afghanistan.

Wes mengatakan: “Saat bertugas komandan menyuruhku menembak ke sebuah gedung. Aku tak bisa melihat apa-apa dan bertanya mengapa. Dia berteriak, 'lihat tembok di bawahmu'."

"Aku mencondongkan tubuh ke depan dan saat itulah kenyataan terlihat bahwa kami sedang berada di zona perang."

Wes saat menjadi tentara
Matt Marsh / SWNS

Wes saat menjadi tentara

Kemudian pada 2010, saat berolahraga di gym, gumpalan darah melewati katup di hati Wes dan mencapai lehernya - menghentikan aliran darah ke otak.

Dia mengalami buta sebagian selama sembilan jam dan akhirnya menjalani operasi dengan peluang hidup 1 banding 2.

Wes berhasil selamat dari operasi itu dan bertemu wanita yang kini jadi istrinya, Holly, yang saat itu bekerja di rumah sakit tersebut.

Setelah pulih dari operasi, Wes mengalami pengalaman dekat dengan kematiannya yang kesembilan dan yang paling dramatis.

Baca Juga: Korbankan Nyawa Sendiri, Bocah 12 Tahun Tewas usai Selamatkan Nyawa Teman yang Tenggelam di Sungai

Dia bekerja sebagai instruktur pelatihan di pusat skydiving ketika lompatan rutin yang dilakukan saat itu menjadi buruk.

Wes mengatakan: “Sudut dan kecepatan lompatan mematahkan dua tali parasutku yang membuatku berputar-putar menuju tanah."

“Satu-satunya hal yang bisa aku lakukan adalah memotongnya dan mengerahkan parasut cadangan."

Pemotongan biasanya dilakukan saat berada di ketinggian 2.000 kaki, tapi saat itu melakukannya di ketinggian sekitar 500 kaki dan sekitar 10 detik sebelum menyentuh tanah.

Baca Juga: Nggak Persiapkan Baju untuk Jalan-jalan, Jebolan The Voice Indonesia Tega Pukul dan Tendang Kepala Ibunya Sendiri

Setelah meninggalkan militer pada 2013, Wes bekerja dalam keamanan maritim melindungi kapal-kapal kargo dari bajak laut.

Dia ditembak beberapa kali selama penugasan ini dan memberikannya pengalaman nyaris mati ke 10 sekaligus yang terakhir.

Wes kemudian bekerja sebagai body guard dan telah bertugas mengamankan seleb-seleb terkenal, bahkan anggota keluarga kerajaan.

Dia juga seorang binaragawan yang punya gelar juara dunia dan di Inggris atas namanya.

"Aku menjalani kehidupan yang jauh lebih tenang sekarang. Keluargaku adalah yang pertama dan aku adalah seorang ayah dan suami. Mereka adalah prioritasku," ujar Wes.

Wes Grant dan keluarganya
Matt Marsh / SWNS

Wes Grant dan keluarganya

Source : Mirror

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest