Follow Us

Kenapa Kita Bisa Mengalami Deja Vu?

Alvin Bahar - Rabu, 20 Desember 2017 | 07:00
Ilustrasi
Alvin Bahar

Ilustrasi

Lalu, mereka dihipnosis untuk menganggap bahwa kata-kata yang berada dalam bingkai merah familiar, dan kata-kata dalam bingkai hijau nggak ada dalam daftar asli.

Setelah keluar dari hipnosis, para peserta diberi rangkaian kata dalam bingkai warna berbeda, termasuk yang nggak ada dalam daftar asli.

Dari semua peserta, 10 orang berkata bahwa mereka merasakan sensasi aneh saat melihat kata baru dalam bingkai merah. Lima orang di antaranya bahkan menyebut perasaan itu seperti deja vu.

Memori nggak berfungsi

Selain penjelasan di atas, para ilmuwan juga pernah menjelaskan bahwa deja vu adalah semacam gangguan sirkuit jangka panjang dan jangka pendek di otak. Artinya informasi baru dapat mengambil jalan pintas langsung ke ingatan jangka panjang.

Dengan kata lain, ini melompati mekanisme yang biasanya digunakan otak untuk menyimpan informasi. Jadi, rasanya kita mengalami sesuatu dari masa lalu.

Deja vu juga bisa dikaitkan dengan korteks rhinal, yaitu area otak yang membuat kita merasa akrab. Sayangnya, belum diketahui bagaimana mengaktifkan area ini tanpa memicu area lain terkait memori.

Itulah mengapa sangat sulit untuk menentukan apa yang terasa akrab dengan deja vu. Sebab, rasa akrab itu biasanya samar, nggak spesifik pada obyek atau orang.

Teori lain dari deja vu adalah bahwa perasaan ini diawali oleh kenangan palsu. Valerie F Reyna, seorang psikolog terkemuka tentang kenangan palsu menganggakan pendapatnya.

"(Deja vu) pasti terkait dengan dengan memori palsu dalam arti bahwa ini adalah jenis disasosiasi memori, yang membedakan realitas dari ingatan kamu," ungkap Reyna dikutip dari Science Alert, Sabtu (16/12/2017).

"Ada berbagai macam pengalaman disasosiatif yang bisa terjadi. Terkadang kamu nggak dapat memastikannya, misalnya apakah kamu memimpikan sesuatu atau mengalaminya, apakah kamu melihatnya di film atau terjadi dalam kehidupan nyata," imbuhnya.

Keenggakcocokan memori

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest