Follow Us

Cerita Bersambung HAI: Menembus Langit Ep 5

Alvin Bahar - Rabu, 19 Oktober 2016 | 04:30
Ilustrasi: Gio
Alvin Bahar

Ilustrasi: Gio

“ Hey, Fauna, kau sedang membuat Ka’Bah ya ? ” tiba-tiba saja Solomon bicara. Kaget aku dibuatnya.

Aku sendiri tidak paham sedang membuat apa. Dan, baru menyadari ketika sahabatku itu bertanya. Padahal dia non muslim. Tapi Solomon paham sekali dengan bentuk bangunan suci di Mekkah itu. Tapi, kalau dilihat-lihat ada benarnya ia bertanya demikian. Bentuk pasir yang aku tata memang seperti kubus Ka’bah.

“ Oh..Iya, “ jawabku. Aku terus melanjutkan. Berusaha untuk menyempurnakan rumah yang dijadikan kiblat umat Islam itu. “ Bagaimana kawan ? ” Aku meminta Solomon memberi penilaian.

“ Bagus sekali, ” pujinya. Ia mengagumi ukiran pasir yang ditorehkan lewat jari-jariku.

“ Ayo bantu ! ” Ajaku agar keakraban bisa terjalin kembali. Solomon dengan antusias ikut nimbrung juga bermain pasir.

“Fauna !! ” Dia memanggil namaku dengan suara bergetar. “Ya, Solomon, ada apa? ” aku menganggap pasti dia masih kepikiran dengan pertanyaanku.

“ Kalau kau ingin bersepeda keliling dunia ada satu orang yang kau mesti teladani. ” benar saja dugaanku, Solomon rupanya masih memikirkan keinginanku yang disampaikan sewaktu perjalanan.

“Siapa ? Ayahku kah? ” Penuh teka teki sekali sahabatku ini.Tiba-tiba saja aku mesti mencari jawaban orang yang mesti diterkanya.

“ Selain ayahmu, ” terangnya. Rasa-rasanya kalau yang paling dekat dan orang pertama aku teladani adalah ayah kandungku sendiri. Beliau adalah seorang ayah yang sangat mengayomi anak-anaknya. Memberikan pelajaran disiplin yang kuat dan sikap santun.

“ Jadi siapa ? ” tanyaku penuh penasaran. Kalau diminta menyebutkan satu orang selain ayahku aku belum terpikirkan.

“ Ah masak kau tidak tahu, kau ini kan anak pramuka, Fauna ” Solomon menyinyir. Aku dianggap seperti anak kecil yang tak mengerti apa-apa. Lalu, sebagai anak pramuka aku mesti tahu soal apa lagi.

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest