Follow Us

Sejarah Cerpen dan Komik di HAI: Dari Trigan Hingga Lupus

Alvin Bahar - Selasa, 22 November 2022 | 11:39
Penampilan pertama Lupus di HAI, sebagai bonus.
HAI

Penampilan pertama Lupus di HAI, sebagai bonus.

Namun anehnya, sosok Lupus justru sangat digemari. Itu bisa dilihat dari meledaknya kumpulan cerpen Lupus yang sudah dibukukan. Per 1995 saja, sudah 13 buku kumpulan cerpen seri Lupus yang diterbitkan.

Setiap bukunya selalu 'laris dengan sukses'. Semakin jauh, ada sinetron dan filmnya juga.

Baca Juga: Pengarang Novel Lupus, Hilman Hariwijaya Meninggal Dunia

PENGARANG JELI

Kejelian pengarang menangkap tren yang ada di kehidupan remaja pada masanya patut diacungi jempol. Dari mulai gaya dandan hingga bertutur kata. Dengan lincah Hilman menuliskan semuanya itu dalam cerita-cerita Lupus.

Gaya bahasa slengean yang memang milik remaja, dimasukkan sebagai cara bertutur dalam cerita. Membaca pun jadi enak. Cerita jadi mengalir dengan lancar.

Coba tengok kosa kata yang ada dalam cerita-ceritanya. Kata "kepala" disingkat jadi "pala". Ada lagi, "nyulik", "ngegosip", "liatin" dan banyak lagi.

Jumpa Lupus, 1988
Dok. HAI

Jumpa Lupus, 1988

Toh, hal itu nggak terasa janggal. Justru, pembaca jadi lebih dekat dengan tokoh dan cerita itu sendiri.

Senjata lain dari cerita Lupus adalah kekonyolan tokoh- tokoh cerita. Untuk yang satu ini, Hilman benar-benar membuktikan dirinya sebagai pakar ngocol. Pengarang bagai sumber kekonyolan yang nggak pernah kering.

Ada saja banyolan dan ulah tokoh yang membuat pembaca tertawa. Seperti dalam buku Makhluk Manis dalam Bis (Juni 1987) pada cerita Sepeda Balap. Suatu ketika ada seorang Jelaki setengah baya bertanya kepada Lupus di mana letak jalan Kepiting Rebus.

Dengan enaknya Lupus menjawab, "Ya cari dulu dong. Kalau nggak ketemu, baru boleh tanya!" sahut Lupus sambil menutup pintu.

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest