"Anak itu pasti lagi kacau sebelum dengerin lagu gue. Maksudnya, gue nggak bisa nahan itu. Gue ngerasa turut berduka cita atas meninggalnya anak itu dan juga berduka untuk orang tuanya. Sebagai orang tua juga, gue bakal hancur banget kalo hal itu kejadian di gue," pungkas Ozzy sang empunya lagu dikutip dari Ultimate Classic Rock.
"Ini adalah kasus salah paham kalo kata gue," tambah Ozzy.
Kalo gugatan itu berhasil, konsekuensi besarnya nggak cuma untuk Ozzy, tapi juga untuk setiap artist. Pembuat film, acara TV, buku, atau karya musik apapun yang berpotensi dimintai pertanggungjawaban atas tindakan mereka yang menonton, membaca atau mendengarkannya.
"Lirik lagu dan puisi nggak bisa ditafsirkan mengandung 'call to action' kayak dalam gugatan, karena alasan dasar karya tersebut nggak dimaksudkan untuk itu dan nggak boleh dibaca secara harfiah," kata Hakim Pengadilan Tinggi, John Cole dikutip dari Loudwire.
"Harusnya orang-orang yang berakal bisa memahami lirik lagu dan konvensi puitis itu sebagai ekspresi kiasan yang ada," tambahnya.
Kasus ini akhirnya dibatalkan oleh negara bagian California pada tahun 1988, di mana pengadilan menyatakan kalo bunuh diri McCollum bukanlah karena lagu 'Suicide Solution' Ozzy.
Setelah kasus itu pun, di 1986 Ozzy dapet gugatan yang sama dari keluarga Michael Waller. Lagu 'Suicide Solution' dituduh punya pesan pesan bawah sadar yang tersembunyi dan menyebabkan putra mereka itu bunuh diri di 3 Mei 1986. Tapi tetap aja, kasus itu nggak berhasil diterima seperti McCollum.