HAI DEMOS : Mengantar Pesan Tentang Kematian, 'Menuju Keabadian' Catastrophia Berasa Kayak Lagi Dengerin Debut BMTH!

HAI-ONLINE.COM - Catastrophia merupakan unit band bergenre deathcore yang berasal dari kota Sidoarjo, Jawa Timur. Terbentuk pada 23 Januari 2022 lalu karena ke-isengan dari beberapa personelnya, awal perjalanan mereka udah dibuahi dengan dua lagu berjudul 'Amarah' dan 'Menuju Keabadian'.

Berawal dari koneksi yang terjalin karena tawaran event reguler yang gagal, alih-alih membubarkan project tersebut, mereka pun sepakat untuk membuat band beraliran deathcore ini yang dimotori oleh Alfito (vocal), Naufal (lead guitar), Zidan (rythm guitar), Alex (bass), dan Panji (drum).

Sebelumnya Catastrophia udah sempat merilis lagu pertama mereka berjudul 'Amarah' dalam versi demo pada 10 Mei lalu.

Baca Juga: HAI DEMOS : Absurdisme 'Queer' Suguhkan Tone Noise Punk Ala Sonic Youth Oleh JVICI!

Setelah selesai dengan 'Amarah' mereka kembali merilis lagu kedua bertajuk 'Menuju Keabadian' ini dalam versi demo dan bentuk video lyric, dengan nuansa kelam yang menyelimuti lagu ini.

Dua karya di awal perjalanan mereka ini merupakan bentuk salam perkenalan dari Catastrophia kepada publik, khususnya para metalhead di sekitar Sidoarjo dan Surabaya, dengan tujuan untuk dapat mengembalikan masa kejayaan skena musik underground di Sidoarjo dan Surabaya.

Mengusung genre deathcore, kalo lo denger 'Menuju Keabadian' ini rasanya kayak lagi dengerin BMTH album pertama, Count Your Blessings.

Catastrophia

HAI Demos: Cover 'Menuju Keabadian' - Catastrophia

Lagu kedua ini merupakan pesan dari sang vokalis, Alfito, kepada para pendengar bahwa semua yang hidup pasti bakal mati dan kembali kepada sang ilahi.

Tersemat pesan untuk yang ditinggal oleh orang yang tersayang dalam penggalan lirik "Semoga engkau ikhlas kepada keputusan sang ilahi, bahwa yang telah mati takkan bisa hidup kembali."

Secara teknikal, di lagu ini Catastrophia memakai tiga teknik vocal, scream, growl, dan pig-squeals. Di awal, 'Menuju Keabadian' ini dimulai dengan pola breakdown yang cukup enak, tapi masih terlalu umum.