HAI-Online.com - Film KKN di Desa Penari (2022) lagi hype dan jadi omongan lantaran kisahnya diangkat dari kejadian nyata.
Yang terbaru, film produksi MD Picture ini tekah mencetak prestasi baru, yakni tembus tiga juta penonton dalam 9 hari penayangan perdananya.
Sedikit mengingat bagaimana kisah nyata viral yang diangkat jadi film layar lebar ini pertama kali heboh pada 2019 silam. Awalnya, kisah ini diceritakan oleh akun Twitter @SimpleMan yang bikin threads dua sisi peserta KKN di desa berbau mistis yang dirahasiakan.
Bahkan dalam thread-nya itu, si akun pria simpel juga tidak menuliskan nama maupun lokasi pasti dalam kisah KKN di Desa Penari alias disamarkan.
Meski beberapa orang berhasil mengungkap inisial kota tempat kejadian nyata itu ada di kota B alias Banyuwangi, Jawa Timur, namun masih banyak yang lebih penasaran lagi dengan tempat spesifik yang katanya katanya telah menghilang itu.
Oleh sebab itu, Manoj Punjabi selaku produser film KKN di Desa Penari tak mau membuat penonton tertipu dengan mengklaim bahwa filmnya mengambil gambar di desa yang sama.
Dalam sebuah video dari kanal YouTube ESGE Entertainment pada 2019, Manoj mengungkap produksi film KKN di Desa Penari melakukan syuting di Yogyakarta m
"Kami syutingnya di DIY dan sekitarnya, Gunung Kidul dan lain-lainnya. Kami syuting di sana di sekeliling kota Yogyakarta yang diambil lokasinya," tuturnya.
Meski bukan di lokasi sebenarnya, Manoj meyakinkan latar tempat syuting film ini dibuat semirip mungkin dengan jejak kisah aslinya.
"Kami nggak ke lokasi yang asli memang nggak bisa ke sana, (coba) survei ke lokasi asli, tapi di bukunya kami ambil sedekat mungkin apa persamaannya," jelas dia lagi.
Pemilihan lokasi syuting di Gunung Kidul pun menjadi tepat karena lokasi tersebut juga terkenal mengandung misteri dan mirip dengan tempat asli kejadian KKN di Desa Penari.
Nggal cuma set lokasi yang dibuat mirip dengan aslinya, namun beberapa adegan yang tertuang dalam versi cerita yang viral itu juga dicoba diterjemahkan dalam bentuk visual.
Seperti bagian ular-ular yang ikut masuk dalam cerita, pada syutingnya disebutkan menggunakan sekitar 110 ekor ular yang digambarkan menari-nari di permukaan air. (*)