Follow Us

Peringatan Hari Kartini: Masa Sekolah, Remaja dan Cita-Cita serta Dukungan Kekasih

Al Sobry - Kamis, 21 April 2022 | 06:03
Inilah Teras Pendopo Tempat RA Kartini Mengajar
Dok.istimewa

Inilah Teras Pendopo Tempat RA Kartini Mengajar

Kabarnya, Kartini dan sang suami memiliki perbedaan usia yang cukup jauh.

Karena ia menaruh hormat dan ingin berbakti pada orangtua, terutama sang ayah, akhirnya Kartini melepas ego dengan menerima pernikahan tersebut dengan syarat. Salah satunya adalah ia tidak ingin melakukan prosesi adat pernikahan dengan berjalan jongkok, berlutut dan mencium kaki suami.

Hal ini adalah bentuk keputusannya yang menginginkan kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan.

Selain itu, Kartini juga ingin tetap diperbolehkan mengejar cita-cita memajukan para perempuan Hindia Belanda (Indonesia). Ia ingin dibuatkan sekolah khusus perempuan dan meminta untuk mengajar sebagai guru di Rembang.

Beruntung, syarat-syarat tersebut didukung dan dipenuhi oleh Raden Adipati Djojodiningrat sehingga Kartini merelakan dirinya dipoligami dan dijadikan istri ke-4.

Padahal, Kartini merupakan sosok yang menentang keras adanya poligami. Karena sejak kecil, ia sudah paham betul bagaimana rasanya tumbuh di keluarga yang menganut poligami tanpa proporsi keadilan yang tepat.

Sejarah pun mencatat, suaminya ikut mendukung Kartini memperjuangkan cita-citanya.

Pada awal abad ke-19, situasi politik Hindia Belanda tidak menentu. Kartini yang berada pada masa itu melihat ada banyak hal yang menempatkan posisi perempuan dalam situasi yang tidak menguntungkan.

Baca Juga: Sebelum NIKI dan Rich Brian, Dougy Mandagi Jadi Vokalis Rock Indonesia yang Pertama Tampil di Coachella

Situasi politik yang tidak menentu dan kuatnya pengaruh adat membuat perempuan pribumi menjadi terbelakang, terutama dalam hal pendidikan.

Pada masa itu, perempuan masih dianggap sebagai 'konco wingking' yang hanya mengurusi urusan rumah tangga dan mengasuh anak.

Dari sini Kartini memulai perjuangannya untuk membebaskan perempuan dari keterbelakangan pendidikan.

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest