HAI-ONLINE.COM – Beberapa waktu lalu, konser rooftop The Beatles pada tahun 1969 bisa lo nikmati di semua layanan streaming musik.
Nggak cuma itu, lo juga bisa nonton dokumenter terbaru Peter Jackson The Beatles: Get Back. Di film ini lo bisa lihat langsung cuplikan bagaimana penampilan mereka.
Baca Juga: Konser Rooftop 'Get Back' The Beatles Resmi Rilis di Layanan Streaming Musik
Nah, dari sana Peter Jackson melakukan pemeriksaan menyeluruh pada karya-karya The Beatles dari masa-masa sulit, sampai minat pendengar kepada mereka mulai meningkat.
Dari pemeriksaan yang dilakukan sama Peter Jackson itu, HAI mau kasih tau nih 5 album solo personel The Beatles yang tergolong penting!
McCartney (1970)
Perpisahan itu emang nyakitin banget buat semua orang.
Untuk Beatles sendiri juga itu cukup berat bagi setiap anggotanya.
Saat itu juga kelihatannya Paul McCartney menerima hal itu dengan susah payah, sehingga di tahun 1970 sebagian besar ia habiskan untuk merawat luka-lukanya dengan minum secara berlebihan.
Linda sang istri mendorong Paul dalam menemukan spontanitas yang diperlukannya dalam merekam album debutnya saat itu.
Di antara semua instrumental dan elegi yang ia susun, ‘Maybe I’m Amazed’ jadi sebuah balada piano yang tampaknya melanjutkan narasi The Beatles di ‘Hey Jude’ dan ‘Let It Be’.
Beaucoup of Blues (1970)
Banyak banget orang yang punya penilaian terhadap sang drummer Beatles Ringo Starr, kalau dia punya kemungkinan paling kecil untuk bisa sukses sebagai solois dibanding yang lainnya.
Dia pernah merekam ‘Sentimental Journey’, yang konon katanya direkam untuk nyenengin ibunya. Tapi ternyata nggak cukup buat menyapu anggapan orang-orang terhadap dia.
Pada tahun itu juga, akhirnya Starr merilis album yang dirancang khusus untuk suaranya yang punya ciri khas sendiri.
Starr membentuk dirinya sendiri sebagai penyanyi country, yang mana setelahnya ia terbang ke Nashiville untuk belajar lebih banyak lagi, membuat album persembahan dan mencoba jujur terhadap genre yang telah memberikannya banyak kesenangan sebagai seorang anak.
All Things Must Pass (1970)
Diremehin sama rekan satu bandnya, manager dan produsernya George Martin, George Harrison tetap manfaatin daftar lagu besar dan kuat yang dia tau kalo Beatles nggak bakal pernah bisa direkam.
Nyatanya memang benar. Album debutnya ternyata jadi rekaman tiga kali lipat!
Baca Juga: The Beatles Dikabarkan Hampir Pecat George Harrison Digantikan Eric Clapton
Album ini memperlihatkan kerinduan sang penyair, kesendirian, pelipur lara, dan ketulusan di dunia yang ia huni ini.
Plastic Ono Band (1970)
George Harrison bukan satu-satunya Beatle yang penuh dengan ambisi nggak terpenuhi.
John Lennon merupakan sosok yang dipenuhi amarah sejak masa kanak-kanaknya yang bermasalah, akhirnya berhasil mencurahkan banyak perasaannya untuk ia rekam.
Sebagian besar dari karyanya menceritakan tentang kematian ibunya ‘Mother’, kegagalan pendidikannya ‘Well, Well, Well’ dan ‘Working Class Hero’.
Baca Juga: Ada Bandnya John Lennon dan Keith Richards, Ini Dia 6 Supergroup Lawas dengan Formasi Ajib
Di sini Lennon memilih untuk nggak nyewa gitaris lain, karena Lennon menyadari ambisinya dan memainkan semua solonya sendiri.
Tapi tetap di belakangnya berdiri Ringo Starr, satu-satunya mantan Beatle yang masih bisa dia andalkan untuk dapet dukungan.
Band on the Run (1973)
Dari tragedi besar yang terjadi, muncul musik yang luar biasa. Kayak yang dibilang McCartney dalam serial Peter Jackson, karya terbaiknya datang saat punggungnya bersandar ke dinding.
Baca Juga: Inilah Alasan Durasi Dokumenter 'The Beatles: Get Back' Panjang
Sebagai kompensasi untuk duaanggota band (Henry McCullough keliar dari Wings, diikuti oleh drummer Denny Seiwell), McCartney akhirnya merekam banyak instrumen yang ngebentuk mozaik suara di Band on the Run.