Follow Us

Laze Kembali Galak dengan Kritik Keserakahan Manusia via Single Baru 'Simulasi Harta Takhta'

Mohammad Farras Fauzi - Kamis, 17 Maret 2022 | 19:05
Laze - Simulasi Harta Takhta
Press Photo

Laze - Simulasi Harta Takhta

HAI-Online.com - Laze segera merilis single terbarunya 'Simulasi Harta Takhta' yang mendasari kembali latar belakangnya bercerita via lantunan rapnya.

Hadir via PreachJa Records tepat pada hari Jumat esok (18/03), 'Simulasi Harta Takhta' menjadi wadah bagi Laze dalam mengembalikan tema klasik yang sebelumnya kerap diusungnya, aspirasi kebahagiaan kelas menengah di kota besar.

Kian galak, rapalan Laze sengaja dibuat untuk menjadi relevan dan begitu dekat dengan pendengarnya dalam menghadapi realitas jahat di kehidupan sehari-hari.

Diksi dan redaksi sarat satir kembali menjadi andalan bagi Laze dalam meramu stereotip khas kelas pekerja dalam cerita utama yang dibangun pada lagu ini.

Baca Juga: Wacken Open Air Metal Battle Indonesia Digelar Lagi, Kali Ini Fokus ke 'Metal Asli Indonesia'

"Gue berusaha untuk mengajak kalian dalam merenungkan makna mencari kebahagiaan dan kenyamanan; apakah semuanya didasari oleh mengejar kekayaan?," terang Laze mendeskripsikan ide lagunya via rilis pers.

Kritik pedas nan cerdas kembali dihujani dengan deras lewat ujaran ganas dari Laze pada tembang terbarunya ini.

"Terjebak dalam khayalan klise sebagai orang biasa yang seakan menjadi raja di kota besar yang bergelimang harta dan kemakmuran; konsep tersebut adalah bahan bakar utama pada lagu ini," tegas Laze kembali.

"Ini adalah anthem untuk semua orang yang mati-matian untuk ngejar kebahagiaan, kenyamanan, dan keamanan. Gue yakin, kita semua berhak akan hal-hal tersebut tanpa diperjuangkan," papar Laze menekankan pada idenya di lagu ini.

Baca Juga: Punya Vibe Gelap, Abe Hoed Makin Jujur dan Realistis di Lagu Pipe Down

Laze dikenal lewat kepiawaiannya dalam merangkai wordplay; sesuatu yang tentu nggak luput pada 'Simulasi Harta Takhta'.

Konsisten dalam menggunakan rapalannya tersebut, Laze juga persisten untuk selalu berbicara tema tentang perjuangan kelas, status sosial, dan makna hidup di kota besar yang sekaligus menjadi refleksi dari pengalamannya sendiri.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest