HAI-Online.com – Belakangan ini istilah remaja jompo rame beredar di media sosial.Sejak kemunculannya, istilah ini kerap kali digunakan untuk menyebut anak muda yang mengalami pegal-pegal, mudah lelah, masuk angin, dan sakit punggung.
Banyak remaja yang nggak sungkan untuk berbagi cerita dan memperlihatkan stok obat-obatan seperti koyo dan minyak angin untuk mengatasi “kejompoan” mereka.
Terus, apa sih penyebab dan tips agar nggak menjadi remaja jompo?
Penjelasan dokter
Dokter sekaligus direktur RS PKU Muhammadiyah Prambanan Dien Kalbu Ady menjelaskan bahwa remaja jompo adalah istilah media sosial merujuk pada remaja yang mudah mengalami kelelahan, pegal, sakit punggung dan pinggang, badan lemas, serta sering pusing.
Keluhan-keluhan yang dialami oleh remaja jompo tersebut, dalam dunia medis nggak secara spesifik menggambarkan suatu penyakit.
Melainkan, manifestasi atau perwujudan klinis yang muncul karena adanya beberapa kondisi tertentu.
“Dalam dunia medis, keluhan-keluhan tersebut tidak spesifik menggambarkan satu penyakit. Melainkan manifestasi klinis yang muncul karena adanya beberapa kondisi tertentu,”ujarnyadalam keterangan tertulis kepada Kompas.com (21/2/2022).
Penyebab fenomena remaja jompo
Dien melanjutkan, ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab fenomena remaja jompo, antara lain:
- Kurang aktivitas fisik
“Sejak pandemi Covid-19, masyarakat terpaksa harus menjalankan seluruh kegiatannya seperti sekolah, ibadah, bekerja dari rumah. Karena itu, remaja jadi kurang beraktivitas,” jelasDien.