Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Pengen Ningkatin Peluang Lolos SNMPTN 2022? Catet 8 Hal Penting Ini!

Hanif Pandu Setiawan - Sabtu, 01 Januari 2022 | 15:09
LTMPT telah merilis tahapan pendaftaran SNMPTN 2022.
@ltmptpofficial/Instagram

LTMPT telah merilis tahapan pendaftaran SNMPTN 2022.

Jadi, jika kamu berasal dari kelas IPA pilihlah jurusan di fakultas Kedokteran, Teknik, Peternakan, atau Pertanian. Anak IPS bisa mendaftar ke jurusan Sastra Korea, Hukum, Manajemen, atau Administrasi Fiskal. Bagi lulusan SMK pilih program studi yang masih berhubungan dengan mapel yang kamu pelajari di sekolah.

Jangan lupa untuk menggali informasi, sebanyak-banyaknya seputar mata kuliah, peluang kerja, jumlah pendaftar, dan daya tampung jurusan yang kamu tuju. Laman LTMPT, juga menyediakan informasi tingkat ketat antar jurusan di masing-masing kampus.

Baca Juga: 20 Jurusan Sepi Peminat Universitas Brawijaya buat Referensi SNMPTN 2022

  1. Pemilihan kampus dan Indeks Sekolah
Jika memilih 2 program studi, maka salah satu PTN harus berada di provinsi yang sama dengan sekolah asal. Kalau cuma 1 prodi, kamu bebas mendaftar ke PTN mana saja.

Menjelang SNMPTN, sempatkan mengobrol dengan guru BK. Kamu bisa menanyakan persebaran alumni yang diterima di SNMPTN tahun sebelumnya. Berapa orang yang daftar UI, UGM, atau UNJ? Mereka pilih jurusan apa? persentase diterimanya berapa persen? Hal ini memudahkan kamu dalam menyusun strategi yang tepat. Jangan berkecil hati apabila belum ada alumni yang lolos di PTN idaman kamu. Masih ada UTBK dan jalur mandiri.

  1. Alumni Sekolah
Beberapa perguruan tinggi melihat prestasi alumni sebagai bahan pertimbangan sebelum meloloskan peserta SNMPTN. Misalnya, kakak kelas kamu lolos di UB jurusan Bioteknologi.

Akan tetapi, selama kuliah, prestasinya nggak seperti yang diharapkan. Pihak kampus bisa saja mengurangi kuota siswa untuk lolos di SNMPTN tahun berikutnya. Selain itu, biasanya ada kakak kelas yang menolak daftar ulang, padahal sudah diterima. Hal ini bisa di-blacklist oleh perguruan tinggi. Ibaratnya, kampus sudah memberi kesempatan, justru disia-siakan. (*)

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x