Ia menyebut kurikulum ini penting agar guru punya waktu untuk pengembangan karakter dan kompetensi.
“Jadi bukan hanya sekedar kejar tayang materi yang ada di buku teks saja,” ujar dia.
Kurikulum prototipe saat ini telah diterapkan pada 2.500-an sekolah melalui Program Sekolah Penggerak.
Sekolah dalam program tersebut dinilai mencerminkan keragaman yang ada pada sistem pendidikan di Indonesia saat ini.
Baca Juga: Inilah 15 SMA Terbaik di Sumatera Berdasarkan Rerata Nilai UTBK 2021
Sebagian sekolah yang diujicobakan itumerupakan sekolah yang “biasa” saja, bukan sekolah favorit atau unggul. Serta bukan sekolah yang memiliki fasilitas berlebih.
“Banyak yang justru kekurangan secara sarana-prasarana. Sebagian juga berada di daerah tertinggal,”pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai soal Kurikulum 2022 SMA Tidak Ada Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa, Benarkah?"