Contoh penerapan Kurikulum Prototipe
Sebagai contoh penerapan kurikulum prototipe, siswa yang ingin menjadi insinyur nantinya boleh mengambil matematika lanjutan dan fisika lanjutan, tanpa mengambil biologi.
Siswa tersebut kemudian boleh mengkombinasikannya dengan mata pelajaran IPS, bahasa, dan kecakapan hidup yang sejalan dengan minat maupun rencana karirnya.
Kurikulum prototipe menurutnya dirancang untuk memberi ruang lebih banyak, bagi pengembangan karakter dan kompetensi siswa.
Selain itu, kurikulum prototipe menurutnya akan memberi kesempatan pada siswa untuk menekuni minatnya secara lebih fleksibel.
Dalam kurikulum prototipe, siswa diharuskan mengambil 18 jam pelajaran wajib dan 20 jam pelajaran pilihan per minggu.
Baca Juga: Inilah 8 SMK/SMA yang Punya Jurusan Kesenian, Bisa Jadi Referensi Kalian
Mata pelajaran wajib yang harus diambil para siswa antara lain:
- Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
- Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
- Bahasa Indonesia
- Bahasa Inggris
- Matematika
- Seni Musik
- Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesenian
- Sejarah.
Nino mengungkapakn, kurikulum prototipe ini sudah diuji cobakan pada sekitar 2.500-an sekolah pada tahun 2021.
“Secara umum hasilnya bagus. Banyak sekolah yang terdorong untuk melakukan inovasi pembelajaran, termasuk sekolah-sekolah yang secara sarana prasarana sebenarnya terbatas,”katanya.
Sebelumnya, Nino dalam unggahan Instagramnya 30 November 2021 menyampaikan bahwa kurikulum prototipe akan lebih berfokus pada materi esensial, dan nggak terlalu padat materi.