Meski demikian, Harun tetap berpegang teguh pada janjinya untuk terus memproduseri Dewa 19 apapun yang terjadi.
Alhasil 11 lembar travel check (lembaran check) yang merupakan sisa uang terakhirnya digunakannya untuk modal rekaman Dewa 19. Saat itu 11 lembar travel check bernilai Rp11 juta.
Selanjutnya, Harun dan Ahmad Dhani pergi ke Jakarta untuk menemui label rekaman. Sayang seribu sayang, label yang bakal memproduksi rekaman pertama Dewa 19 itu bangkrut. Namun, salah satu orang di label yaitu Iyan Juhana, bersedia untuk menaungi Dewa 19 karena ia memegang label rekaman lain.
Tetapi, saat itu masalah datang lagi, modal sudah terpenuhi namun kali ini giliran modal untuk promosi yang nggak ada. Iyan yang memiliki Team Records secara terang-terangan mengatakan nggak punya uang lagi buat promosi.
Mendengar hal tersebut, Harun inisiatif untuk menjual mobil BMW-nya demi modal promosi Dewa 19. Ia mengaku hasil penjualan mobilnya saat itu senilai Rp80 jutaan.
"Gue bilang sama Pak Iyan, 'Yaudah saya jual BMW saya Pak Iyan'. Nah 50 juta itulah yang dipake buat biaya promosinya Dewa, diluar yang 11 juta," ungkap Harun.
Awalnya yang cuma senang-senang bersama Dewa 19 untuk coba-coba masuk dapur rekaman tiba-tiba saja kaget karena band tersebut langsung meledak di pasaran.
Harun menuturkan, saking meledaknya album pertama Dewa 19, Team Records sampai mengalihkan semua kegiatan band tersebut ke label Aquarius. (*)