Follow Us

HAI Demos: Matahara Sebagai Manifestasi Metropolitan: Di Antara Melbourne & Jakarta

Mohammad Farras Fauzi - Rabu, 23 Juni 2021 | 21:00
Matahara
dok. Matahara

Matahara

HAI-ONLINE.COM - Kota metropolitan seperti Jakarta Selatan memang terkadang memerlukan segala keriuhan, kesibukan, dan kebangsatan yang dibutuhkan untuk membentuk hal positif di tiap individu yang mendiami.

Marissa Yudinar, adalah sosok wanita tangguh yang dibesarkan oleh semua material metropolitan tersebut. Dengan lingkungan yang tepat, dirinya tumbuh menjadi individu yang aktif bergerak untuk menciptakan sesuatu yang baru.

Baca Juga: Noel Gallagher Pamerkan Koleksi Foto Kariernya di High Flying Birds

Situasi mengharuskan dirinya untuk bertolak secara permanen ke Melbourne, Australia sejak usia 15 tahun. Sebesar apapun rasa cintanya pada Melbourne nggak membuat kerinduan Marissa atas Jakarta menjadi berkurang.

Dengan vibe Melbourne yang dianggapnya sebagai bentuk sempurna dari Jakarta Selatan, Marissa remaja mulai berani untuk menulis musik untuk mengekspresikan kerinduannya tersebut.

Terciptalah 'Alas, Alas' sebagai anak pertama Marissa yang kini menggunakan moniker Matahara sebagai stage name-nya.

Nuansa musik yang dihadirkan oleh Matahara emang nggak bisa dipungkiri - modern banget - kamu bahkan bisa dengan mudah melabeli Matahara sebagai bedroom / lo-fi musician atau apapun itu yang sedang populer di algoritma dunia maya-nya Indonesia sekarang.

Tapi, HAI harus menolak semua pelabelan itu, Matahara terlalu penting untuk sekadar dianggap sebagai bedroom musician seperti rekan-rekannya yang sudah "terkenal" duluan.

Baca Juga: New Found Glory Rilis Single 'The Last Red-Eye' & Umumkan Perilisan Deluxe Album

Kini, Matahara telah merilis sebuah EP berjudul 'Triple Alliteration' yang diproduseri oleh Tram Cops, produser asal Melbourne, Australia. Single 'Missify' dan 'Alas, Alas' menjadi jagoan kami. Simak video musik 'Missify' di bawah:

EP yang dilahirkan oleh Matahara ini seperti membayangkan hadirnya sebuah jembatan yang menghubungkan antara Melbourne dan Jakarta. Jembatan yang menyambung dua keriuhan kota metropolitan dalam empat lagu ajaib.

Jika boleh didefinisikan EP ini adalah sebuah masterpiece jujur dari musisi Indonesia yang sudah lama tidak kami temui akhir-akhir ini - setidaknya selama setengah dekade terakhir.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular