“Daerah itu sepertinya mengalami tiga badai besar yang datang bersamaan dari arah yang berbeda. Inilah yang memicu adanya gelombang besar,” jelas Ilmuwan Laut dan Bumi Simon Boxall, seperti dikutip Tech Explorist, Kamis (2/8/2018).
Kondisi cuaca ekstrem itu tentu menjadi alasan para pilot penerbangan di seluruh dunia memilih untuk menghindari rute ini.
2. Penerbangan ke Indonesia
Selain perkara cuaca dan kondisi ekstrem suatu wilayah, pemilihan rute penerbangan kerap didasarkan pada jenis pesawat yang digunakan maskapai penerbangan.
Indonesia merupakan salah satu negara yang sempat mendapat warning dari asosiasi penerbangan dunia karena banyaknya kecelakaan yang terjadi.
Pada 2015, telah terjadi tiga kecelakaan pesawat di Tanah Air. Dari tiga kecelakaan ini, sebanyak 54, 162, dan 100 orang meninggal dalam masing-masing penerbangan. Saking banyaknya kecelakaan yang terjadi, Uni Eropa bahkan pernah melarang sebanyak 59 dari total 63 maskapai penerbangan Indonesia untuk melintasi wilayahnya.
Sebelum tahun 2016, Federation Aviation Administration (FAA) bahkan telah menempatkan Indonesia dalam daftar negara kategori dua yang gagal memenuhi peraturan internasional untuk keselamatan udara.
Baca Juga: Pesawat Tarco Airlines Putar Balik Gegara Ada Kucing Lolos Masuk dan Nyerang Pilot
3. Penerbangan ke Nepal
Meski terkenal dengan reputasi negara paling bahagia di dunia, jalur penerbangan Nepal tampaknya nggak sejalan dengan tagline tersebut.
Bahkan, rute penerbangan keluar-masuk negara ini bisa dikatakan sebagai salah satu yang paling berbahaya di dunia.
Mengapa demikian? Jawabannya adalah karena negara ini memiliki medan berbahaya berupa gunung-gunung yang terjal. Udara kencang bergerak melalui pegunungan dan memantul ke atas dengan keras, sehingga berpotensi menimbulkan turbulensi dan mengganggu penerbangan.