"Masalahnya, Bung Tere, audiens buku anda itu mayoritas anak smp dan sma yang belom engeuh sama isu pembajakan buku," tulis akun @harisFQ.
"Baik itu buku fisik maupun ebook. Sekarang mereka yg polos itu anda dungu dan goblokkan, makin nampaklah arogansi anda Bung Tere," tulis akun tersebut.
Baca Juga: Kisah Dibalik Kolaborasi Tahilalats dan Coldplay untuk 'Higher Power'
Unggahan Haris kemudian mendapat ramai komentar pro kontra dari netizen. Ada yang tetap mendukung Tere Liye dan ada juga yang mendukung Haris dan menyayangkan ucapan Tere Liye.
"Tere Liye bisa menemukan kata-kata yang lebih baik. Tapi twit ini mengganti prioritas masalahnya, menunjuk pada masalah yang kurang penting," tulis akun @hasssnnnaaa.
"Gue kalau jadi Tere Liye juga bakal marah kayak gitu sih, biar ketampar semua orang yang beli buku bajakan, kalau bisa sampai proses hukum yang jual ecommerce," tulis @indisguiseside.
"Kata-katanya emang kasar, tapi menurutku Tere Liye udah marah banget dengan pembajakan buku. Kok semuanya pada fokus ke kata kasar dibandingkan orang-orang yang menormalisasi pembajakan buku??" tulis @merumput_.
"Temenku yang udah kuliah aja ada yang belum bisa bedain buku bajakan, tapi kata-kata Tere Liye ini terlalu kasar sih," tulis @sshimmeringg.
"Kita enggak bisa ngontrol Tere Liye, kita enggak tahu semarah apa dia di balik buku-bukunya sampai dia nulis satu buku tentang pembajakan," tulis @xxfyxa. (*)