Follow Us

Gimana Para Pesepakbola Menyiasati Jadwal Bertanding saat Harus Berpuasa?

Hanif Pandu Setiawan - Kamis, 15 April 2021 | 09:15
Mesut Ozil menjadi salah satu pesepakbola muslim yang bermain di liga Eropa.
Mesut Ozil/Instagram

Mesut Ozil menjadi salah satu pesepakbola muslim yang bermain di liga Eropa.

HAI-Online.com – Pertanyaan yang selalu ada bagi penggemar sepak bola di Indonesia adalah kala pesepakbola bertanding di lapangan hijau di momen bulan suci Ramadan.

Hal itu semakin menjadi tanya, khususnya di negara-negara seperti Eropa dan Amerikam, di mana nggak seperti di negara muslim, liga-liga pada benua tersebut pada umumnya nggak punya aturan khusus terkait penyesuaian jadwal di bulan Ramadan.

"Apakah ia puasa setengah hari?"

"Apakah ia batal puasa dan terus melanjutkan pertandingan?"

Bulan Ramadan membuat para pelatih dan ahli gizi untuk menyiasati gimana pemain dapat bertanding sekaligus mementingkan komitmen ibadah.

Baca Juga: Pensiun dari Sepak Bola, Eks Kapten Timnas Swiss Malah Jadi Tukang Jam

Terus gimana caranya?

Melansir nationalgeographic.grid.id, pada pertandingan pelatihan Piala Dunia 2018, Tunisia menjadi salah satu tim yang terdampak bulan Ramadan karena banyak pemain mereka memilih untuk berpuasa.

Namun pada pertandingan melawan Portugal dan Turki mereka mendapat cara untuk ngembaliin energi.

Pada pertandingan melawan Portugal—saat waktu berbuka—penjaga gawang Mouez Hassen 'pura-pura' cedera saat ia menahan kakinya setelah melakukan penyelamatan.

Lalu saat melawan Turki ia jatuh ke lantai sambil memegang lengan setelah benturan nggak berbahaya.

Saat kesempatan itu, para pemain yang telah berpuasa lari ke sisi lapangan untuk membatalkan puasanya dengan meminum air dan menyantap kurma. Hal itu membantu mereka memulihkan kadar gula darah yang rendah.

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest