Follow Us

Nggak Cuma Urusan Bisnis, Menjadi Sociopreneur Juga Mengembangkan Kepedulian Sosial Anak Muda

Al Sobry - Senin, 22 Maret 2021 | 14:50
Nggak Cuma Urusan Bisnis, Menjadi Sociopreneur Juga Mengembangkan Kepedulian Sosial Anak Muda

Nggak Cuma Urusan Bisnis, Menjadi Sociopreneur Juga Mengembangkan Kepedulian Sosial Anak Muda

Dalam diskusi tersebut, yang dihadiri oleh sejumlah anggota PPI berbagai angkatan tersebut, Nadia juga membuka peluang berwirausaha, dan menawarkan kepada mereka, untuk membuka usaha gerai kopi rumahan maupun coffee shop sederhana.

Mereka yang berminat juga bisa difasilitasi, untuk menjadi barista di sejumlah kafe di negara Timur Tengah, salah satunya di Arab Saudi.

Sebelumnya mereka akan dilatih sekitar satu minggu, sambil dipersiapkan berangkat ke negara tujuan.

Salah seorang panelis, Bayu Hardjodisastro, CFO – Chief Financial Officer Bina Mutu Bangsa – pelatihan dan pendidikan hospitality dalam kesempatan diskusi mengatakan, ”Marketing yang mengandalkan kekuatan word of mouth itu termasuk salah satu dari strategi marketing 4.0 yang mempadukan antara pemasaran secara online (daring) dan offline (luring) atau tatap muka.“

Baca Juga: 3 Tips untuk Millenial yang Baru Merintis Bisnis Makanan Rumahan dari Beko

Dari strategi marketing tersebut maka advocacy termasuk salah satu dari konsep customer path (5A), yakni aware, appeal, ask, act, dan advocacy.

Konsep yang diperkenalkan oleh Hermawan Kertajaya ini menyebutkan, setelah konsumen mengenali produknya, kemudian mereka tertarik terhadap produk tersebut, menanyakan detail produknya, sehingga akhirnya mereka membeli, sampai merekomendasikan penggunaan barang atau jasa tersebut kepada teman atau anggota komunitasnya.

Salah seorang panelis diskusi lainnya, Kevov Rhamli, Manager Operasional Kopi Daong menyebutkan, dirinya tertarik menjadi barista dari tahun 2014, mempelajari berbagai cara penyajian kopi, termasuk latte art.

Melihat tingginya peminat bidang usaha mendirikan coffee shop dan kopi rumahan, ia membagikan sejumlah trik bagi mereka yang tertarik di bisnis ini, agar mempelajari bisnis kopi mulai dari hulu (di tingkat petani), proses produksi kopi, sampai roasting dan akhirnya kopi siap terhidang di meja.

Rhamli yang juga aktif dalam Komunitas Kopi Bogor dan juga Komunitas “Puncak Menyeduh” ini, punya obsesi agar lebih banyak lagi orang yang mengonsumsi kopi hitam sebagai rasa kopi yang asli (original).

Dengan jumlah anggota yang cukup besar, 200 orang di Komunitas Kopi Bogor dan lebih dari 100 orang di Komunitas Puncak Menyeduh, mereka aktif menggelar event untuk menghidupkan atau mensosialisasikan lagi minum kopi seduh black coffee.

Sementara itu Ahmad Zuhdi, perencana bisnis kopi (coffee business planner) panelis lainnya, berupaya memotivasi para pemuda dan pemudi yang rata-rata baru lulus SMA atau masih di tahun pemula bangku kuliah.

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest