Follow Us

Peneliti Sebut Senyawa Ganja Berpotensi Hambat Replikasi Virus Corona 

Hanif Pandu Setiawan - Kamis, 18 Maret 2021 | 16:48
Peneliti menyebut senyawa ganja berpotensi menghambat replikasi virus Corona .
Piqsels

Peneliti menyebut senyawa ganja berpotensi menghambat replikasi virus Corona .

Setelahnya, mereka menginfeksi sel tersebut dengan SARS-CoV-2.

Analisis sel selama 48 jam kemudian menunjukkan bahwa CBD secara potensial menghambat replikasi virus di dalam sel.

Baca Juga: Ingin Abadi, Ilmuwan Rusia Punya Rencana Menghentikan Kematian Dengan 4 Cara Ini

Mereka kemudian menyelidiki juga apakah senyawa kanabinoid lain yang berasal bukan dari tanaman ganja juga dapat menghambat infeksi SARS-CoV-2.

Yang mencengangkan, ternyata satu-satunya senyawa kanbinoid yang secara kuat menghambat replikasi virus hanyalah CBD dari ekstrak ganja.

Adapun senyawa kanabinoid lain, setelah diuji, ternyata hanya memiliki efek antivirus yang sangat terbatas atau bahkan nggak memiliki efek antivirus.

Lebih lanjut, metabolit 7-OH-CBD, bahan aktif dalam pengobatan epilepsi dengan menggunakan CBD, juga secara efektif menghambat replikasi SARS-CoV-2 dalam sel A549-ACE2.

Ketika para peneliti menyelidiki apakah CBD dapat mencegah pembelahan proteolitik oleh Mpro atau PLpro, mereka menemukan CBD nggak berpengaruh pada aktivitas protease. Hal ini membuat tim berhipotesis bahwa CBD menargetkan proses sel inang.

Hasil pengobatan dengan CBD selama 24 jam pada sekuens RNA dari sel A549-ACE2 yang terinfeksi SARS-CoV-2 juga menunjukkan penekanan yang signifikan dari perubahan ekspresi gen yang diinduksi virus tersebut. Jadi, para peneliti meyakini, CBD secara efektif menghilangkan ekspresi RNA virus, termasuk RNA yang mengkode protein spike.

Selain itu, CBD secara efektif membalikkan induksi virus dari sitokin yang dapat memicu respons hiperinflamasi yang mematikan efek yang disebut sebagai "badai sitokin" selama tahap infeksi selanjutnya.

Baca Juga: Hobi Pelihara Ayam di Rumah? Hati-Hati, Bisa Jadi ‘Bom Waktu’ Mematikan buat Kalian

“Jadi, CBD memiliki potensi nggak hanya untuk bertindak sebagai agen antivirus pada tahap awal infeksi tetapi juga untuk melindungi host dari sistem kekebalan yang terlalu aktif pada tahap selanjutnya,” kata Rosner dan tim.

Source : News Medical

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest