Follow Us

Peneliti Sebut Senyawa Ganja Berpotensi Hambat Replikasi Virus Corona 

Hanif Pandu Setiawan - Kamis, 18 Maret 2021 | 16:48
Peneliti menyebut senyawa ganja berpotensi menghambat replikasi virus Corona .
Piqsels

Peneliti menyebut senyawa ganja berpotensi menghambat replikasi virus Corona .

HAI-Online.com – Baru-baru ini, hasil riset dari sekelompok peneliti di Amerika Serikat menunjukkan bahwa senyawa dari tanaman ganja ternyata mampu menghambat infeksi parah virus corona 2 (SARS-CoV-2) terhadap sel paru-paru manusia.

Seperti yang udah kita tahu, SARS-CoV-2 sendiri adalah virus menjadi akar dari pandemi penyakit coronavirus 2019 (COVID-19).

Peneliti biokimia dari University of Chicago di Illinois Marsha Rosner bersama rekan-rekannya nemuin bahwa cannabidiol (CBD) dan metabolitnya, 7-OH-CBD, secara kuat mampu memblokir replikasi atau atau proses memperbanyak diri SARS-CoV-2 di sel epitel paru.

Melansir News Medical, senyawa dari ganja tersebut mampu menghambat ekspresi gen virus corona dan membalikkan banyak efek virus tersebut pada transkripsi gen inang.

Baca Juga: Bisa Berbahaya! Hindari Minum Obat Ini Sebelum Divaksin Covid-19

“Studi ini menyoroti CBD, dan metabolit aktifnya, 7-OH-CBD, sebagai agen pencegahan potensial dan pengobatan terapeutik untuk SARS-CoV-2 pada tahap awal infeksi,” kata Rosner dan tim.

Saat ini laporan hasil studi tersebut sedang menjalani peer-review. Versi pre-print dari makalah penelitian ini tersedia di website bioRxiv.

Saat ini memang sudah banyak vaksin corona yang telah dibuat dan disetujui oleh WHO untuk diberikan kepada masyarakat secara umum.

Meski begitu, virus corona masih menyebar dengan cepat dan menginfeksi banyak orang tiap harinya. Karenanya, Rosner dan rekan-rekannya mengungkapkan, diperlukan pendekatan alternatif, terutama untuk populasi dengan akses terbatas ke vaksin.

Rosner dan rekan-rekannya juga mengatakan beberapa penelitian telah melaporkan bahwa cannabinoid tertentu memiliki efek antivirus terhadap virus hepatitis C dan virus lain.

Selain itu, obat oral CBD juga telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (Food and Drug Administration/FDA) untuk pengobatan epilepsi.

Dalam riset mengenai efek senyawa CBD pada replikasi virus corona ini, para peneliti melakukan pre-treatment pada sel A549 sebagai sel karsinoma paru manusia yang mengekspresikan ACE-2 (A549-ACE2) dengan memberikannya 0-10μM CBD selama 2 jam.

Source : News Medical

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest