Secara garis besar hasil riset ini menunjukkan jumlah kejadian infeksi SARS-CoV-2 pada pasien yang mengonsumsi CBD ditemukan lebih rendah daripada mereka yang nggak mengonsumsinya. Rincinya, kejadian SARS-CoV-2 hanya ditemukan sebanyak 1,2% di antara pasien yang diresepkan CBD, dibandingkan dengan 12,2% di antara pasien yang nggak memakai CBD.
“Penurunan substansial dalam risiko infeksi SARS-CoV-2 pada pasien yang menggunakan CBD yang telah dilegalkan FDA menyoroti potensi kemanjuran obat ini dalam memerangi infeksi SARS-CoV2,” kata Rosner dan rekan-rekannya.
“Kami menganjurkan uji klinis terkontrol dengan plasebo yang dirancang dengan hati-hati dengan konsentrasi yang diketahui dan formulasi yang sangat khas untuk menentukan peran CBD dalam mencegah dan mengobati infeksi dini SARS-CoV-2,” pungkas mereka. (*)
Baca Juga: Ngerasa Bau Badan Lo Nggak Oke? Simak 5 Tips dan Cara MudahNgatasinnya Secara Alami
Artikel ini pertama tayang di Nationalgeographic.grid.id dengan judul “Senyawa Ganja Berpotensi Menghambat Replikasi Virus Corona di Manusia”