Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tasya Kamila dan Amanda Manopo, Raih Masa Depan Cemerlang Bersama Sampoerna University

Yasmin FE - Jumat, 05 Juni 2020 | 20:13
Tasya Kamila
Instagram / tasyakamila

Tasya Kamila

"Contohnya, jumlah siswa-siswi yang dalam satu kelas tidak lebih dari 30 orang sehingga suasana belajar lebih kondusif dan juga pelajaran yang tidak hanya mengedepankan teori namun juga aplikasi langsung dari teori tersebut melalui project yang perlu dilakukan sehingga mengasah keterampilan kalian,” lanjut Lorensia.

Selain itu, pendidikan Amerika Serikat yang mengedepankan pemikiran logis dan kritis ikut menjadi faktor pendukung tingginya minat remaja untuk belajar disana.

Konsep belajar inilah yang akhirnya bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari. Misalnya tentang lingkungan hidup, networking, dan konsep beradaptasi.

Baca Juga: Tiap Hari Makan McD, Cewek Ini Malah Sukses Turunkan Berat Badan Hingga 15 Kg

“Setelah lulus, banyak hal yang bisa diterapin dalam kehidupan sehari-hari. Intinya, semua ilmunya enggak ada yang sia-sia,” lanjut Tasya.

Meski menjanjikan, namun Tasya juga menceritakan kalau tinggal di AS tidaklah mudah. Terutama dengan biaya hidup yang cukup mahal dibandingkan di Indonesia.

“Untuk biaya hidup, dulu sempat ikut dorm (asrama mahasiswa) dengan biaya sekitar 950-1.000 dollar AS perbulannya, belum lagi dengan biaya makan yang sekali makannya 5-6 dollar AS,” cerita Tasya.

Tasya juga bercerita kalau dorm enggak selalu bikin betah, meski ada juga alternatif tinggal di apartemen yang lebih mahal. Apalagi dengan universitas yang berada di New York yang pastinya lebih mahal dibanding wilayah lain.

Baca Juga: Album Debut White Shoes & The Couples Company Dirilis 15 Tahun Lalu, Berikut 7 Fakta Unik Band Tersebut

“Apartemen punya harga (sewa) sekitar 1.200 dollar perbulan, itupun sudah diberi kompensasi dari pihak kampus,” lanjut Tasya.

Kendala lainnya yang perlu dipersiapkan yaitu mental untuk mandiri, terutama jika ada keluarga yang sakit atau meninggal dunia. Kita harus siap untuk kehilangan banyak momen dengan keluarga.

“Dulu ketika bapak meninggal, aku engga bisa pulang.. makanya kita harus siap untuk menghadapi tantangan seperti ini,” ujar Tasya.

Editor : Hai

Baca Lainnya

Latest