Follow Us

5 Fakta Menarik Seputar Film 'Perempuan Tanah Jahanam'

Ricky Nugraha - Jumat, 18 Oktober 2019 | 18:30
Poster film Perempuan Tanah Jahanam
BASE Studio

Poster film Perempuan Tanah Jahanam

HAI-online.com - Film horor terbaru karya Joko Anwar akhirnya tayang di bioskop mulai Kamis, 17 Oktober 2019 kemarin.

Film berjudul Perempuan Tanah Jahanam ini digadang-gadang akan kembali menuai kesuksesan setelah film horor terakhirnya, yaitu Pengabdi Setan.

Film ini bercerita tentang seorang perempuan bernama Maya (Tara Basro) yang bersama sahabatnya Dini (Marissa Anita) selalu gagal untuk mengadu nasib di kota.

Ketika Maya mendapat informasi bahwa dia kemungkinan memiliki harta warisan dari orang tuanya di kampung asalnya, Maya dan Dini pergi ke sana tanpa mengetahui bahwa bahaya telah menanti mereka.

Berikut fakta-fakta menarik mengenai film Perempuan Tanah Jahanam.

Baca Juga: Paul Dano Bakal Jadi Villain di Film The Batman Sebagai The Riddler

1. Peran horor pertama Christine Hakim

Perempuan Tanah Jahanam menjadi film horor pertama aktris senior Indoneia, Christine Hakim. Perempuan kelahiran Jambi tersebut selama ini selalu menolak bermain dalam film horor karena mengaku tak suka menonton film horor.

Selain debut main film horor, karakter Nyi Misni yang diperankannya juga merupakan karakter antagonis pertamanya. Christine mengaku ingin menantang diri sendiri dengan peran itu.

"Barangkali sudah waktunya. Kebetulan kan memang nggak suka berhenti dalam satu titik atau apa. Karena itu yang membuat kreativitas menjadi kering. Bersyukur juga," ujar aktris berusia 62 tahun tersebut.

Baca Juga: Maleficent: Mistress of Evil Dipreksdisi Bersaing dengan Joker di Box Office

2. Antusiasme tinggi penonton

Tingginya antusiasme penonton membuat film Perempuan Tanah Jahanam diberikan tambahan 145 layar bioskop di seluruh Indonesia. Film ini bahkan telah mengungguli raihan penonton film Pengabdi Setan.

Untuk hari pertamanya, film Perempuan Tanah Jahanam berhasil meneror 117.001 penonton. Sementara Pengabdi Setan yang dirilis pada September 2017 lalu mendapatkan 91.000 penonton dalam penayangan hari pertamanya.

"Terima kasih, teman-teman! Penonton Opening Day #PerempuanTanahJahanam melebihi target kami dan lebih tinggi dari film horor saya sebelumnya Pengabdi Setan! Terima kasiiih!" tulis Joko Anwar di Twitter.

3. Lebih horor dari Pengabdi Setan

Menurut para pemainnya, film ini jauh lebih menyeramkan ketimbang film horor Joko Anwar sebelumnya, yaitu Pengabdi Setan.

Tara Basro yang bermain untuk kedua film tersebut, menyebut Perempuan Tanah Jahanam lebih memberi tantangan bagi para pemainnya.

"Kalau merasa Pengabdi Setan sudah seram banget, tapi ini (Perempuan Tanah Jahanam) jauh lebih menyeramkan dari film Joko Anwar dan ini sangat menantang buat aku dan pemain lain," ucap Tara.

Baca Juga: Maleficent: Mistress of Evil Dipenuhi Dengan Kasih Sayang Ibu Kepada Anaknya

4. DBD dan air zam-zam

Saat proses syuting film ini di sebuah hutan di Kecamatan Bangil, Jawa Timur, Joko Anwar sempat terserang demam berdarah dengue atau DBD. Ada cerita unik saat kejadian ini.

Saat itu, Christine membawa air zam-zam. Awalnya, Christine menyiapkan air zam-zam untuk berjaga-jaga bilamana saat menjalani syuting ada pemain atau kru yang mengalami kesurupan.

"Tapi ternyata air zam-zamnya saya pergunakan untuk Mas Joko karena kena demam berdarah. Terus saya langsung berpikir kalau ini bukan untuk orang kesurupan, tetapi untuk Mas Joko," ujar Christine.

Setelah Christine Hakim memberikan air zam-zam tersebut kepada Joko, percaya nggak percaya, kata Christine, trombosit Joko langsung naik tajam.

Baca Juga: Desain Ulang Karakter Live-Action Sonic Bocor, Kini Lebih Mirip Aslinya

5. Dunia organik

Joko Anwar ingin menciptakan dunia yang organik dalam sinematografi film Perempuan Tanah Jahanam. Langkah tersebut diambil dengan mengambil lokasi syuting di tempat-tempat yang belum pernah dijadikan lokasi syuting.

Joko berujar, syuting berlangsung di beberapa tempat di Banyuwangi, Lumajang, dan Gunung Ijen.

"Kami syutingnya betul-betul di desa yang sangat terpencil. Enggak pernah ada orang ke sana, kami buka aksesnya, kami buka jalan, kami menebang rumput semua yang karena jalannya bukan jalan benaran," kata Joko.

Menurut Joko, membuka jalan adalah salah satu tantangan tim produksinya. Selain harus menebas semak belukar, kondisi hujan yang membuat tanah jadi berlumpur membuat tim harus ekstra kerja keras.

Source : Kompas.com

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest