Follow Us

Terlalu Banyak Duduk Ternyata Sama Mematikannya dengan Merokok

Ricky Nugraha - Jumat, 18 Oktober 2019 | 12:30
Ilustrasi terlalu sering duduk
Pexels/Burst

Ilustrasi terlalu sering duduk

HAI-online.com - Kemajuan teknologi di zaman sekarang memang membuat orang-orang jadi kurang melakukan aktivitas fisik. Memesan makanan, minuman, bahkan bekerja pun sekarang bisa dilakukan tanpa harus melangkahkan kaki keluar rumah.

Padahal, terlalu banyak duduk atau minim melakukan aktivitas fisik sangat berbahaya bagi kesehatan.

Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, Andi Kurniawan, menyinggung salah satu jurnal Lancet pada 2012 lalu yang menyebutkan bahwa "sitting is the new smoking" (duduk adalah rokok versi baru), yang artinya terlalu banyak duduk atau kurang bergerak sama mematikannya dengan rokok.

Bahkan, jika satu batang rokok bisa menurunkan usia harapan hidup hingga 11 menit, duduk selama dua jam disebut bisa menurunkan usia harapan hidup hingga 22 menit.

Baca Juga: Olahraga Dua Kali Sehari itu Baik Nggak Sih? Ini Jawabannya

"Jadi efek terlalu banyak duduk, efek gaya hidup tidak aktif berbahaya bagi kesehatan," kata Andi dikutip dari Kompas.com.

Sejumlah masalah kesehatan yang mengancam salah satunya adalah kaku otot paha belakang. Ketika otot kaku, maka kita akan lebih rentan terserang sakit punggung.

Bagi orang-orang yang banyak duduk di depan komputer, ancaman sakit leher pun mengintai dan ada akhirnya peredaran darah menjadi nggak lancar.

Dalam jangka panjang, minim aktivitas fisik bisa menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti diabetes, jantung, stroke, bahkan berujung pada kematian.

Baca Juga: 4 Masalah yang Menghantui Jika Gigi Berlubang Nggak Segera Ditambal

Andi menyebutkan tiga alasan umum masyarakat perkotaan minim atau malas melakukan banyak aktivitas fisik. Tiga alasan tersebut adalah merasa nggak punya waktu, nggak punya peralatan dan malas berkeringat.

Padahal, kata dia, aktivitas fisik nggak selalu harus meluangkan waktu di gym atau tempat lainnya selama berjam-jam, melainkan bisa dengan mengubah pola hidup menjadi lebih aktif.

Misalnya, dengan memilih naik kendaraan umum daripada membawa kendaraan pribadi atau parkir lebih jauh ketika membawa kendaraan, hingga memperbanyak jalan kaki ketika makan daripada memesan makanan secara online.

Selain itu, usahakan setiap dua jam sekali berdiri dan bergerak atau melakukan peregangan kurang lebih selama lima hingga 10 menit.

Baca Juga: Sulli Diduga Bunuh Diri karena Depresi, Kenali Penyebab Umum dari Masalah Kesehatan Satu Ini

Sementara mengenai alasan nggak punya alat untuk berolahraga, Andi menyarankan untuk memanfaatkan teknologi internet untuk menonton video-video olahraga. Misalnya, lewat YouTube. Kita bisa mengikuti gerakan ada video tersebut dan cukup dilakukan di rumah.

"Latihan bisa di mana saja dan tidak harus pakai alat, yang penting ada contoh dan gerakan dan gerakan," ucap dokter yang berpraktik di Eminence Sport Medicine & Human Performance Center itu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kebanyakan Duduk Sama Mematikannya dengan Merokok, Apa Alasannya?"

Source : Kompas.com

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest