Follow Us

5 Kisah Ekstrem Orang Bertahan Hidup, Dari Minum Urin sampai Amputasi Tangan Sendiri

Ricky Nugraha - Minggu, 16 Juni 2019 | 13:25
Cuplikan adegan di film 127 Hours yang terinspirasi dari kisah Aron Ralston
Everest Entertainment

Cuplikan adegan di film 127 Hours yang terinspirasi dari kisah Aron Ralston

HAI-online.com - Nasib buruk memang bisa terjadi pada siapa saja. Bahkan dalam kondisi terburuk yang bisa mengancam keselamatan dan nyawa seseorang.

Namun, lima orang ini mampu bertahan hidup saat mereka dihadapkan dalam kondisi terburuk yang pernah dialami, dan mungkin nggak terbayangkan oleh sebagian besar orang.

Meskipun, mereka harus melakukan hal-hal mengerikan untuk bisa selamat. Berikut kisah lima orang yang lakukan hal-hal ekstrem untuk bisa bertahan hidup di kondisi terburuk:

Baca Juga: 7 Tindakan Prank yang Berakhir Tragis dan Menimbulkan Korban Tewas

Aron Ralston

Aron Ralston terpaksa mengamputasi tangannya yang terjepit batu agar bisa bertahan hidup.
BBC Radio

Aron Ralston terpaksa mengamputasi tangannya yang terjepit batu agar bisa bertahan hidup.

Kisah bertahan hidup Aron Ralston mungkin adalah salah satu yang paling dikenal, karena sampai diadaptasi dalam film berjudul 127 Hours.

Pada 2003, Ralston sedang menjelajahi Bluejohn Canyon seorang diri. Ketika dia turun ke salah satu ngarai yang jauh dan sempit, sebongkah batu tiba-tiba jatuh dan menjepit lengan kanannya sehingga membuatnya terjebak selama berhari-hari.

Selama lima hari, Ralston mencoba bertahan hidup dengan air dan camilan yang ia bawa sebelumnya. Ralston berharap seseorang akan menemukannya. Masalahnya, lokasi tempat dia terjebak sangat terpencil. Selain itu, Ralston tak mengabari siapa pun bahwa dia akan pergi ke Bluejohn Canyon.

Sadar bahwa dirinya mungkin nggak akan pernah ditemukan di tempat tersebut, Ralston terpaksa mengamputasi lengannya yang terjebak batu. Ralston memotong tulangnya dengan pisau yang dia bawa.

Setelah membebaskan diri, Ralston berjalan tujuh mil untuk kembali ke truknya. Dalam perjalanan, Ralston beruntung karena bertemu dengan suatu keluarga yang akhirnya menyelamatkannya.

Baca Juga: 7 Lagu yang Diduga Telah Membuat Penjahat Melakukan Pembunuhan

Ralston kehilangan 18 kilogram selama terjebak. Entah bagaimana, tapi sungguh keajaiban ia tidak kehabisan darah dan meninggal.

Saat ini, Ralston tetap melanjutkan hobinya mendaki gunung. Dan berkat kisah hidupnya, ia kini juga menjadi seorang motivator.

Sir Douglas Mawson

Sir Douglas Mawson bertahan hidup di Antartika yang dingin.
nationalgeographic.com.au

Sir Douglas Mawson bertahan hidup di Antartika yang dingin.

Douglas Mawson merupakan ahli geologi dan petualang asal Australia. Ia terkenal karena pernah menjelajahi benua beku pada 1912.

Pada bulan Desember di tahun tersebut, Mawson dan dua anggota ekspedisi lainnya, meninggalkan markas di Commonwealth Bay dan berencana menempuh perjalanan 300 mil ke pedalaman benua untuk mengumpulkan spesimen dan data ilmiah. Namun, yang terjadi selanjutnya adalah tragedi.

Salah satu anggota ekspedisi, tentara Inggris bernama Belgrave Ninnis, jatuh ke dalam ceruk bersama dengan anjing penjaga dan persediaan tim.

Selama beberapa minggu, dua anggota lainnya yang terkena penyakit kudis, berjuang untuk kembali ke markas utama dalam keadaan lapar. Di minggu pertama, mereka berhasil bertahan hidup dengan memakan daging anjing yang masih hidup dan tak jatuh ke dalam ceruk.

Baca Juga: 7 Tindakan Kriminal Mengerikan yang Dilakukan Karena Video Game

Sayangnya, Xavier Mertz, akhirnya menyerah dan tak dapat bertahan hidup. Ia meninggal karena kelelahan, kelaparan, dan kemungkinan keracunan karena memakan hati anjing.

Bertekad untuk kembali dengan data penelitian, Mawson bertahan selama 30 hari sebelum akhirnya sampai ke markas pada Februari 2013 dalam keadaan kurus, membeku, dan kelelahan.

Meskipun dianggap sebagai pahlawan yang selamat, tapi beberapa orang mempertanyakan tindakan ekstrem apa yang diambilnya untuk bertahan hidup.

Biografi Mawson yang terbit pada 2013 menyatakan bahwa ia mungkin sengaja membuat Mertz kelaparan untuk mempercepat kematian rekannya tersebut. Namun, keturunan Mawson menyangkal dan mengecam tuduhan itu.

Baca Juga: Kisah 3 'Pembunuh' yang Nggak Membunuh Korbannya, Namun Tetap Dipenjara

Mauro Prosperi

Mauro Prosperi tersesat di gurun Sahara pada 1994.
offgridweb.com

Mauro Prosperi tersesat di gurun Sahara pada 1994.

Mauro Prosperi merupakan petugas kepolisian Italia yang menarik perhatian dunia setelah menghilang di Gurun Sahara pada 1994. Saat itu, ia ambil bagian dalam Marathon on the Sands di Maroko. Para peserta diwajibkan bertahan selama enam hari di lingkungan paling kering dan tandus di Bumi.

Selama perlombaan berlangsung, badai pasir menyebabkan Prosperi mengalami disorientasi dan kehilangan arah. Sehari setelah keluar dari jalur, ia menemukan dirinya di sebuah kuil Muslim yang terbengkalai di Aljazair.

Agar bisa bertahan hidup, Prosperi membunuh dan memakan kelelawar mentah. Untuk memenuhi asupan cairan, ia terpaksa meminum urinnya sendiri, menjilat embun, dan mengisap kelembapan dari tisu basah.

Frustasi karena merasa nggak akan pernah ditemukan, Prosperi memotong pergelangan tangannya dengan pisau. Namun karena cuaca sangat panas, lukanya malah kering dengan cepat. Prosperi pun terpaksa kembali ke padang pasir dan berusaha mencari bantuan.

Selama sembilan hari, dia berjalan melintasi padang pasir dan memakan serangga serta reptil. Akhirnya, Prosperi menemukan sebuah desa kecil. Dari sana, ia dilarikan ke rumah sakit dan dokter mengatakan bahwa fungsi hatinya hampir rusak.

Berjalan selama 180 mil, Prosperi kehilangan berat sebanyak 15 kilogram. Perlu waktu beberapa bulan sebelum ia bisa mengonsumsi makanan padat lagi. Terlepas dari apa yang dialaminya, Prosperi tak mengalami trauma. Ia bahkan tetap menjadi pelari dan mengikuti perlombaan pada 2012.

Baca Juga: Kisah 3 Remaja yang Sudah Menjadi Pemimpin Militer di Usia Muda

José Salvador Alvarenga

José Salvador Alvarenga kembali ke daratan setelah terapung di laut selama 13 bulan.
Getty Images via The Independent

José Salvador Alvarenga kembali ke daratan setelah terapung di laut selama 13 bulan.

José Salvador Alvarenga adalah seorang nelayan yang terapung di lautan selama 13 bulan. Ia merupakan orang pertama dalam sejarah yang berhasil bertahan hidup di kapal kecil yang mengambang di laut selama lebih dari setahun.

Pada 17 November 2012, Alvarenga berlayar bersama dengan nelayan muda bernama Ezequiel Cordoba. Berangkat dari desa nelayan di selatan Meksiko, mereka berencana menghabiskan waktu 30 jam untuk memburu hiu, tuna, dan ikan mahi mahi.

Beberapa jam setelah berlayar, sebuah badai menyerang mereka selama lima hari. Alvarenga menghubungi bosnya melalui panggilan radio untuk meminta bantuan. Namun sayangnya, alat tersebut rusak akibat badai. Mesin kapal pun juga mengalami kerusakan.

Tanpa persediaan makanan, dua nelayan ini bertahan hidup dengan mengonsumsi ikan mentah, penyu, dan ubur-ubur. Mereka meminum air hujan dan darah penyu.

Saat minggu berganti bulan, Cordoba sakit parah karena terlalu sering makan daging mentah. Ia pun meninggal tak lama kemudian.

Alvarenga kemudian menghabiskan waktu sembilan bulan sendirian di laut, sampai ia terdampar di Marshall Islands. Perjuangan Alvarenga ini berlangsung selama 438 hari dan perjalanannya mencapai 5.500 hingga 6.700 mil.

Baca Juga: Ternyata Ini Dia Penyebab Banyak Orang Percaya Teori Konspirasi

Ricky Meege

Ricky Meege kehilangan berat badannya sebanyak 45 kilogram.
lifedaily.com

Ricky Meege kehilangan berat badannya sebanyak 45 kilogram.

Pada 23 Januari 2006, Ricky Meege sedang menyetir di wilayah Australian Outback ketika ia dicegat oleh sekelompok orang. Keesokan harinya, ia tiba-tiba terbangun dalam sebuah liang kubur dengan tubuh terbungkus plastik.

Tak mampu menemukan mobilnya dan nggak tahu di mana lokasi ia berada saat itu, Megee dipaksa bertahan hidup selama 71 hari di medan yang berat dan berbahaya.

Dia membangun tempat berlindung menggunakan ranting dan daun. Megee hidup dari makan katak, lintah, ular, dan meminum air urinnya sendiri.

Di malam hari, ia membatasi ‘tempat perlindungannya’ dengan batu supaya anjing liar nggak mencoba memakannya saat tidur.

Baca Juga: 3 Makar Paling Besar Dalam Sejarah Dunia dan Sejarah di Baliknya

Suatu hari, seorang pekerja dari peternakan sapi tanpa sengaja menemukan Megee yang sudah sangat kurus karena kehieangan berat badan sebanyak 45 kilogram.

Ia pun dibawa ke rumah sakit setempat dan dirawat selama beberapa waktu karena kekurangan gizi dan dehidrasi parah. (*)

Artikel ini telah tayang di National Geographic ID dengan judul "Minum Urine Hingga Darah Penyu, Ini 5 Kisah Bertahan Hidup Paling Ekstrem."

Source : History.com

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest