HAI-online.com -Jack the Ripper merupakan julukan pembunuh berantai terkenal yang meneror kota London, Inggris, pada 1888 silam.
Dia diketahui telah membunuh seenggaknya lima perempuan dan memutilasi tubuh korban. Dari situ, muncul dugaan pembunuh ini memliki pengetahuan tentang anatomi manusia.
Jack the Rippersendiri nggak pernah ditangkap, atau bahkan diidentifikasi siapa dirinya. Dia tetap menjadi salah satu penjahat di dunia yang paling terkenal.
Pembunuhan brutal dan misteri di balik identitas serta motifnya menginspirasi banyak novel, film, dan teori selama 130 tahun terakhir.
Baca Juga : Kisah Pedro Rodrigues Filho, Pembunuh Berantai yang Cuma Bunuh Orang-orang Jahat
Kemudian pada Selasa (19/3/2019) lalu, laporan di NBC News menyebutkan bahwa investigasi forensik melalui DNA kemungkinan mengungkap identitas pembunuhan berantai tersebut.
Jari Louhelainen dari Liverpool John Moores University dan David Miller dari University of Leeds dalam Journal of Forensic Science menyatakan, kuat dugaan bahwa Aaron Kosminski merupakan Jack the Ripper.
Komsinski berusia 23 tahun kala itu dan berprofesi sebagai tukang cukur. Sebelumnya, dia juga dicurigai sebagai tersangka.
Kominski memang dinyatakan hilang setelah berbagai peristiwa pembunuhan itu. Namun, tudingan yang mengarah kepadanya masih menimbulkan perdebatan dannggak pernah terkonfirmasi.
Baca Juga : 4 Kisah Tragis Bencana di Dalam Lift yang Tewaskan Banyak Manusia
"Noda sperma cocok dengan salah satu tersangka utama kepolisian, Aaron Kosminski," demikian bunyi penelitian dalam jurnal itu.Peneliti menguji genetik darah dan air mani pada syal yang ditemukan di dekat tubuh Catherine Eddowes, korban keempat Jack the Ripper.