Follow Us

5 Kisah Ekstrem Orang Bertahan Hidup, Dari Minum Urin sampai Amputasi Tangan Sendiri

Ricky Nugraha - Minggu, 16 Juni 2019 | 13:25
Cuplikan adegan di film 127 Hours yang terinspirasi dari kisah Aron Ralston
Everest Entertainment

Cuplikan adegan di film 127 Hours yang terinspirasi dari kisah Aron Ralston

Meskipun dianggap sebagai pahlawan yang selamat, tapi beberapa orang mempertanyakan tindakan ekstrem apa yang diambilnya untuk bertahan hidup.

Biografi Mawson yang terbit pada 2013 menyatakan bahwa ia mungkin sengaja membuat Mertz kelaparan untuk mempercepat kematian rekannya tersebut. Namun, keturunan Mawson menyangkal dan mengecam tuduhan itu.

Baca Juga: Kisah 3 'Pembunuh' yang Nggak Membunuh Korbannya, Namun Tetap Dipenjara

Mauro Prosperi

Mauro Prosperi tersesat di gurun Sahara pada 1994.
offgridweb.com

Mauro Prosperi tersesat di gurun Sahara pada 1994.

Mauro Prosperi merupakan petugas kepolisian Italia yang menarik perhatian dunia setelah menghilang di Gurun Sahara pada 1994. Saat itu, ia ambil bagian dalam Marathon on the Sands di Maroko. Para peserta diwajibkan bertahan selama enam hari di lingkungan paling kering dan tandus di Bumi.

Selama perlombaan berlangsung, badai pasir menyebabkan Prosperi mengalami disorientasi dan kehilangan arah. Sehari setelah keluar dari jalur, ia menemukan dirinya di sebuah kuil Muslim yang terbengkalai di Aljazair.

Agar bisa bertahan hidup, Prosperi membunuh dan memakan kelelawar mentah. Untuk memenuhi asupan cairan, ia terpaksa meminum urinnya sendiri, menjilat embun, dan mengisap kelembapan dari tisu basah.

Frustasi karena merasa nggak akan pernah ditemukan, Prosperi memotong pergelangan tangannya dengan pisau. Namun karena cuaca sangat panas, lukanya malah kering dengan cepat. Prosperi pun terpaksa kembali ke padang pasir dan berusaha mencari bantuan.

Selama sembilan hari, dia berjalan melintasi padang pasir dan memakan serangga serta reptil. Akhirnya, Prosperi menemukan sebuah desa kecil. Dari sana, ia dilarikan ke rumah sakit dan dokter mengatakan bahwa fungsi hatinya hampir rusak.

Berjalan selama 180 mil, Prosperi kehilangan berat sebanyak 15 kilogram. Perlu waktu beberapa bulan sebelum ia bisa mengonsumsi makanan padat lagi. Terlepas dari apa yang dialaminya, Prosperi tak mengalami trauma. Ia bahkan tetap menjadi pelari dan mengikuti perlombaan pada 2012.

Baca Juga: Kisah 3 Remaja yang Sudah Menjadi Pemimpin Militer di Usia Muda

Source : History.com

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest