Follow Us

Obrolan Basa Basi itu Penting Kata Ahli, Begini Kita Memulainya

Ricky Nugraha - Jumat, 19 April 2024 | 10:45
Basa basi sama temen
iStockphoto

Basa basi sama temen

HAI-online.com - Saat momen Lebaran, kita biasanya bakal ketemu dengan kerabat yang nggak begitu kenal dan sering kali nggak terhindarkan dengan obrolan sederhana.

Obrolan tersebut biasanya punya bahasan ringan seperti tanya kabar, domisili, hingga sampai yang bersifat lebih personal, seperti kapan lulus kuliah, kerja, menikah, dan sebagainya.

Sebagian dari kalian mungkin malas menghadapi hal ini dan punya pikiran "Apakah obrolan seperti ini penting?"

Ternyata, obrolan ringan seperti ini memang penting dan harus kita lakukan, karena memiliki efek positif bagi kondisi emosional dan kemampuan sosial kita.

Baca Juga: Sebenernya Lo Tuh Sedih atau Depresi ya? Begini Cara Membedakannya

Berdasarkan studi yang dilakukan di jaringan kereta di Chicago, Amerika Serikat, mengobrol dan berbincang dengan orang asing justru membuat orang merasa senang dan meningkatkan produktivitas seseorang setelahnya.

Padahal, sering diketahui di tempat banyak orang berkumpul, termasuk di kereta, mereka malah saling mengacuhkan satu sama lain.

Hal ini kemudian menjadi kajian Nicholas Epley, psikolog dari University of Chicago, yang memimpin studi tersebut. Lewat studinya, Epley dan koleganya mencoba mencari tahu penyebab ‘paradoks antisosial’ ini.

Jawabannya adalah ‘pluralistic ignorance’, di mana semua orang sebenarnya ingin mengobrol, namun mereka beranggapan bahwa orang lain tidak mau diajak bicara.

Baca Juga: Bukan Cengeng, Menangis Saat Nonton Film Justru Menyehatkan Mental Cowok

Artinya, bisa jadi semua orang di gerbong kereta tersebut ingin memulai percakapan, namun takut untuk memulai obrolan lebih dulu.

Lalu, gimana seharusnya kita bersikap dan topik apa yang kita pilih?

"Saat kalian bersikap baik duluan terhadap orang lain, mereka akan membalasnya dengan baik pula kepada kalian dan orang lainnya," ujar Bernardo Carducci, psikolog dari Indiana University.

Carducci menjeaskan beberapa hal yang dapat dilakukan dalam memulai dan melanjutkan pembicaraan dengan orang lain, terutama yang nggak kita kenal, di antaranya adalah menyapa dan memperkenalkan diri terlebih dahulu, dan bersikap ramah dan sopan, tanpa berusaha untuk terkesan lucu, pintar, apalagi merasa paling penting. Biarkan percakapan berlangsung alami, tanpa pretensi.

Mengenai pemilihan topik, perhatikan kepribadian orang yang diajak bicara. Percakapan dapat dimulai dengan membicarakan hal yang nggak asing, misal kejadian yang terjadi di lokasi tempat bicara.

Jika bertepatan dengan hari raya, misalnya Lebaran, kalian bisa memulai dengan menceritakan pengalaman saat Lebaran sebelumnya yang kalian anggap menarik. Setelahnya, biarkan percakapan lompat pada beragam topik berbeda.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jangan mendominasi percakapan dengan menjadikanmu sebagai fokus utama pembicaraan, dan jadilah pendengar yang baik saat orang lain berbicara, dengan memperhatikan secara tulus, bukan cuma menunggu giliran bicara saja.

Baca Juga: Menurut Survei, Sex Bebas Bikin Remaja Lebih Rentan Buat Bunuh Diri

Jika orang yang diajak bicara merasa benar-benar tertarik, mereka akan menanyakan hal tersebut pada anda saat anda berhenti bicara, tanpa perlu anda katakan terus-menerus," lanjut Carducci.

Meski bukan hal mudah, karena membutuhkan banyak kemampuan navigasi sosial dan adaptasi pada lingkungan berbeda, namun jangan anggap obrolan ringan ini sebagai kendala.

Source : Kompas.com, Science Alert

Editor : optimization

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular