Follow Us

2 Kisah Tragis Pasien yang Kehilangan Bagian Tubuhnya Saat Dioperasi

Fadli Adzani - Rabu, 24 April 2019 | 11:30
Suasana operasi
DFAT photo library

Suasana operasi

HAI-ONLINE.COM - Ketika kita melakukan operasi, pastinya, kita mempercayakan hidup kita pada dokter yang siap membedah tubuh kita untuk bisa menyembuhkan penyakit yang kita idap.

Namun ternyata, sebagaimana yang diberitakan List Verse, terdapat 80 kesalahan yang terjadi dalam ruang operasi setiap minggunya. Hal ini diketahui oleh jurnal American Medical News.

Baca Juga : Mau Nonton Avengers: Endgame Tapi Masih Banyak yang Belum Dipahami? Cukup Tonton 5 Film MCU Ini Biar Ngerti Jalan Ceritanya

Berikut ini adalah 2 kasusnya, di mana ada dua pasien yang kehilangan bagian tubuhnya ketika ia terbangun dari obat bius:

1. Kehilangan Penis

Pada tahun 1999, kakek-kakek berusia 67 tahun yang bernama Hurshell Ralls, harus menjalani operasi untuk menyembuhkan kanker kantung kemihnya. Untuk menyembuhkannya, dokter harus mencabut kantung kemih miliknya.

Namun, ketika Ralls terbangun, ia kaget kenapa penis dan testicle-nya hilang. Padahal, sebelum operasi, Ralls tidak membicarakan apapun tentang amputasi penisnya.

Baca Juga : 8 Kata yang Sering Dijadikan Password Medsos, Salah Satunya 'blink182'

Dokter pun mengatakan kalau kanker sudah menyebar ke penis Ralls, makanya, mereka langsung mengamputasi penis Ralls tanpa membicarakannya terlebih dahulu sama Ralls.

Ralls memutuskan untuk melayangkan tuntutan kepada dokter-dokter yang mengoperasinya.

2. Kehilangan Kaki Saat Amputasi

Kalau diamputasi, sudah pasti ada satu bagian tubuh yang hilang. Namun, gimana jadinya kalau bagian tubuh yang hilang itu bukan yang seharusnya diamputasi?

Hal ini terjadi pada 1995 terhadap Willie King, orang tua berusia 52 tahun yang merasa kalau kakinya sudah sangat sakit dan sebaiknya diamputasi saja.

Ketika masuk ke ruang operasi dan operasi dimulai, ada suster yang menangis dan bergetar tubuhnya. Ia menyadari kalau sang dokter yang melakukan operasi telah mengamputasi kaki yang salah.

Namun, dokter sudah setengah jalan, ia nggak bisa berhenti di tengah. Ia pun akhirnya mengamputasi kaki yang salah.

Pada akhirnya, ia pun menuntut dokter tersebut.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest