Follow Us

Ini yang Harus Diketahui Remaja Soal Perkawinan di Bawah Umur!

HAI Internship - Kamis, 27 September 2018 | 11:49
Ini yang Harus Diketahui Remaja Soal Perkawinan di Bawah Umur!

Ini yang Harus Diketahui Remaja Soal Perkawinan di Bawah Umur!

Perkawinan anak bisa terjadi karena kurang memadainya layanan informasi mengenai kesehatan reproduksi. Menurut Almira Andrriana, peneliti dari Aliansi Remaja Indonesia, remaja bahkan sering mendapatkan informasi yang salah soal kesehatan reproduksi.

Aktifis melakukan aksi damai Gerakan bersama Stop Perkawinan Anak di Jawa Timur di Jalan Darmo, Surabaya, Minggu (26/11/2017). Kegiatan yang digagas oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak tersebut untuk menghindari kekerasan dan diskriminasi anak juga menjamin anak mendapat kualitas hidup yang baik dan sehat, serta berkembang sesuai usianya.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Aktifis melakukan aksi damai Gerakan bersama Stop Perkawinan Anak di Jawa Timur di Jalan Darmo, Surabaya, Minggu (26/11/2017). Kegiatan yang digagas oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak tersebut untuk menghindari kekerasan dan diskriminasi anak juga menjamin anak mendapat kualitas hidup yang baik dan sehat, serta berkembang sesuai usianya.

Misalnya, peer pressure atau tekanan teman sebaya dan kurangnya konsep diri (merasa tidak percaya diri dan terancam) bisa jadi pemicu hubungan yang nggak aman dan nggak sehat.

“Tidak itu saja, orangtua atau orang dewasa pun biasanya menanggapi secara negatif dan tidak mendukung apabila anak ada permasalahan terkait perilaku seksual, yang sebenarnya bisa saja tanggapan negatif itu adalah refleksi diri sendiri atas kegagalan dalam mendidik anak,” kata Almira.

Baca Juga : Ini 5 Efek Kelamaan Tidur Bikin Kesehatan Badan Lo Memburuk!

Menghadirkan pendidikan reproduksi buat remaja di sekolah, menurut Lies bisa jadi jawaban yang paling tepat buat masalah ini. Apalagi kalo perkawinan anak dihapuskan. Komitmen Indonesia buat mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) 2016-2030 bakal bisa terwujud. Terutama di tujuan tentang kesetaraan jender.

Dalam menghadirkan pendidikan reproduksi buat remaja, sekarang udah mulai dilakukan juga sama pemerinta. Menurut Perwakilan Direktorat Kesehatan Keluarga Kementrian Kesehatan Hana Shafiyyah, Kementrian Kesehatan udah melakukan promosi Pelayanan Kesehatan Ramah Remaja (PKRR) ke seluruh sekolah di DKI Jakarta.

Nggak hanya di sekolah, di posyandu juga ada program buat remaja yang ditujukan pada anak yang nggak sekolah lewat program "Buku Rapot Kesehatanku". Buku ini nantinya berisi banyak informasi soal kesehatan reproduksi.

Adanya langkah-langkah ini, menurut HAI sih udah jadi satu permulaan buat kita sama-sama menghapuskan perkawinan anak di Indonesia ya, sob.

Moga aja nantinya gerakan dan program kayak gini bisa mencapai daerah-daerah lain di Indonesia juga. (*)

Penulis: Syifa Nuri Khairunnisa/ HAI

Source : kompas

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest