Cek: Record Store Day, Isinya Nggak Hanya Rilisan Fisik!
Record Store Day Indonesia
Perayaan menyenangkan ini nggak cuma ada di Amerika Serikat dan negara-negara Eropa lainnya, namun juga sampai ke Asia, bahkan Indonesia.
Record Store Day pertama di Indonesia dihelat pada tahun 2012, di sebuah toko musik kecil bernama Monka Magic yang waktu itu ada di dalam toko buku Aksara Kemang, Jakarta Selatan. Kini, toko musik itu sudah tutup.
Kala itu, Satria Ramadhan lah orang yang berjasa telah menggagasnya. Bersama dengan temannya, Mayo, mereka sampai saat ini rutin mengadakan Record Store Day Indonesia setiap tanggal 21 April.
“Iya, benar sekali, waktu itu saya diajak oleh teman saya Mayo yang kebetulan mengelola Monka Magic. Kita sama-sama nekat bikin berdua dengan modal apa adanya. Mayo lebih mengerjakan urusan venue dan konten acara, saya mengerjakan desain poster dan line-up band yang perform. Dan kebetulan saya punya manajemen kecil-kecilan (SRM) yang didalamnya ada bangkutaman, band yang juga melek dengan euphoria RSD ini dan mereka khusus merilis ulang album lama mereka ‘love among the ruins’ dalam format CD (sebelumnya Kaset), khusus untuk acara RSDI 2012 ini,” ujar Satria.
Kala itu, Satria yang mengaku masih coba-coba, nggak berani mengajak toko musik lain untuk berpartisipasi. Makanya, ia dan Mayo menggelar Record Store Day Indonesia yang pertama dengan sangat sederhana, namun diterima dengan hangat oleh masyarakat.
“Acaranya juga masi sangat sederhana, belum ada partisipasi dari record store lain, hanya Monka Magic dan toko saya Heyfolks!. Kita belum berani mengajak record store lain karena benar-benar masih mau mencoba menjalankan acaranya. Line-up band-nya juga kebanyakan dari teman-teman dekat dan juga, ada diskusi tentang rilisan fisik yang diisi juga oleh teman teman sekitar,” tambahnya.
Ingin Membantu Musisi Lokal Lewat Record Store Day
Tujuan utama Satria dan timnya dalam menggagas Record Store Day sangatlah mulia. Ia ingin mengingatkan para pencinta musik di Tanah Air kalau musik itu awalnya disajikan dalam media yang cukup variatif, seperti piringan hitam, kaset, CD hingga DVD.
“Lalu misi lainnya adalah, membantu para musisi Indonesia agar karya mereka selalu dihargai. Selain itu, Kita juga ingin membantu teman teman kita sesama pemilik Record Store untuk sama sama menjaga pasar rilisan fisik agar tetap berjalan baik. Dan tentu, para kolektor rilisan fisiklah yang menjadi salah satu target market acara ini,” tambahnya.
Bernada sama dengan Satria, ada Indra Menus, yang berlaku sebagai Humas Record Store Day di Yogyakarta (YK).