HAI-ONLINE.COM - Udah beberapa tahun terakhir, setiap minggu ketiga April, ada hari yang ditunggu para penikmat musik. Yap, Record Store Day (RSD). “Hari toko musik” adalah perayaan tahunan terhadap budaya musik, di mana toko-toko musik dapet apresiasi lebih. Selain itu, biasanya ada rilisan eksklusif nan terbatas yang dijual di RSD.
Kenapa terbatas? Ya supaya banyak orang datang ke toko musik pada hari itu.
Nggak ketinggalan di Indonesia. Udah sejak 2012, RSD mampir di negara kita. Tiap tahunnya juga, selalu ada rilisan yang patut ditunggu. Bahkan, RSD di Indonesia pun punya banyak ciri khas yang mungkin jarang ditemui di negara lain.
Tapi, yang bikin RSD lancar bukan cuma label rekaman dan para toko musik. Yang jelas, kalo ngomongin RSD, nggak lepas dari para kolektor musik itu sendiri.
Para penggila rilisan fisik lah yang bikin RSD selalu ada dari tahun ke tahun. Berkat RSD, bisa dibilang mereka yang suka ngoleksi CD, vinyl, atau kaset juga nambah. Kebukti dari data rilisan fisik yang terjual di RSD, tahun demi tahun meningkat.
Sama kayak ngoleksi sneakers atau action figure, rilisan fisik pun bisa jadi investasi. Vinyl Matraman dari The Upstairs, misalnya. Harganya kini setinggi langit, karena dicetak secara terbatas dan udah sold out. Sementara permintaannya bisa dibilang lumayan tinggi.
“Kecuali kalo label atau artisnya reissue album itu dengan format serupa, harganya bisa turun karena supply-nya bertambah,” ucap Agus WM, pemilik Warung Musik serta label independen Majemuk Records, saat ditanya soal rilisan fisik oleh HAI.
Nggak cuma soal rilisan fisik
Jangan kira RSD isinya cuma vinyl, CD, dan kaset. Di RSD biasanya ada gigs yang menampilkan band-band yang merilis rilisan fisik eksklusif. Contohnya kayak Metallica yang manggung pada RSD 2016. Pemandangan Metallica manggung di toko musik yang relatif nggak gede jadi keunikan sendiri.
Begitupun di Indonesia. Setiap tahunnya, RSD selalu gelar gigs yang menghibur para kolektor. Dari Sore hingga D’Masiv pernah manggung.
Jelas sih, soalnya kegiatan koleksi rilisan fisik memang berhubungan erat sama ngegigs. Rata-rata remaja yang ngoleksi rilisan fisik, rajin juga nonton band secara live. Bahkan, kisah-kisah mereka saat menonton band favorit pun bisa jadi cerita yang nggak terlupakan.
Nah, kalo diluasin lagi, musik memang nggak cuma rilisan fisik. Hampir semua hal yang berhubungan dengan hidup, ada kaitannya dengan musik, dan asik juga buat ditelisik. Sebutin aja. Film musik? Ada. Buku musik? Banyak!