Follow Us

INVASI SNEAKERS VANS DI INDONESIA: Sejarah, Fans, dan Kebanggaan, Sampai Industri KW-nya

- Kamis, 20 Oktober 2016 | 12:00
Vans
Hai Online

Vans

Dulu, mencari Vans harus ke luar negeri
Meski sekarang di bawah brand Penny telah hadir banyak produk lain yang berasal dari merek-merek yang nggak cuma Vans aja, toh keterlibatan Penny dalam menghadirkan VANS di Indonesia, nggak bisa diabaikan begitu aja. Padahal, terpilihnya Vans sebagai produk utama yang dijual oleh Penny, bukan semata-mata karena kecintaannya aja, tapi juga terbentur masalah modal.

“Orang mungkin mikirnya, toko kami spesialis Vans. Padahal nggak, alasannya karena modal juga. Kami kan modalnya dikit. Mending kita fokus ke satu brand, dan kita juga suka,” tutur lelaki berusia 30 tahun ini.

Tentunya, Penny nggak bisa juga dibilang sebagai satu-satunya usaha yang mempermudah hadirnya produk original VANS ke Indonesia. Selain Penny, ada juga Crooz yang di saat bersamaan, juga turut menjual produk VANS yang dibawanya dari berbagai negara. Jepang, Filipina, Singapura, atau Malaysia adalah beberapa negara yang dikunjungi oleh Max Praditya, owner dari Crooz, untuk membeli produk VANS.

“Crooz dibuka tahun 2003, namun kita mulai jualan VANS itu di sekitar 2010-an lah ya. Cuma dulu kita beli VANS itu kebanyakan di luar. Ada beberapa yang limited juga kita ambil, dan beberapa dari Amerika juga,” cerita Max.

Nggak jauh beda dengan apa yang dilakukan oleh Max dengan Crooz-nya, Surya dengan Penny-nya juga mesti berburu sepatu VANS hingga ke Singapura, bahkan ke Hong Kong. Ia pun sempat harus berurusan dengan cukai, lantaran jumlah sepatu yang dibawa juga dalam partai gede.

“Kita bawa kan yang bener-bener 50 pasang, berdoa aja kalau nggak akan ketangkep. Begitu terus, tapi akhirnya karena kita traveling gitu, kita kenal sama koneksinya, sekarang semua udah ada koneksinya, terus tinggal kita mau apa, dan ada temen yang mau bantuin sih tentunya, gitu,” curhat Surya.

Sejak berdiri pada Mei 2013 di Kota Kasablanka, Vans original store sudah punya 12 store resmi. Tersebar di 6 kota, yakni Jakarta, Bekasi, Bandung, Surabaya, Makassar, dan Yogyakarta.

Terus, pertanyaan selanjutnya, gimana sama nasib-nasib toko yang menjual VANS original setelah masuknya toko resmi pegangan PT Gagan?

“Ya syukur-syukur kalau Vans akhirnya diakui di Indonesia. Dari awalnya kita bikin (Penny) terus booming, mungkin akhirnya mereka mikir, ‘wah ini bisnis nih’. Kita seneng lah. Kita bisa beli dari sini aja, nggak perlu repot-repot pergi,” tutur Surya yang emang sekarang jadi sering memasok produk VANS dari distributor resmi.

Berhubung Penny sekarang juga nggak cuma jual produk Vans, maka kehadiran Vans resmi sebetulnya nggak terlalu berpengaruh kalo ngomongin pendapatan. Emang sih, jumlah sepatu Vans yang dijual sama Penny mengalami penurunan, tapi nggak sampe hilang sama sekali, kok. Malahan, masih banyak juga yang memilih buat beli di Penny. Kenapa?

“Mungkin dulu (bisa jual) 150-200an pasang (dalam satu bulan). Karena dulu masih murah juga. Kalo sekarang, ya paling 80-100an pasang. Dan masih ada (yang beli dari sini juga), karena lebih murah. Kita ngeliat dulu tipe apa yang dijual di pasaran, terus kita cukup ambil yang Classic Canvas. Nah, kalo untuk yang aneh-aneh, biasanya kita ambil sendiri (dari luar). Terutama Vans Jepang selalu beda sendiri. Karena hanya dijual di Jepang doang,” lanjut Surya.

Sebagai salah satu penjual VANS yang udah famous, Penny juga nggak ketinggalan informasi kalo emang ada sepatu Vans special edition. Alih-alih cuma bisa dicari di toko resmi, toko-toko macam Penny dan Crooz juga pasti punya produk yang diincar banyak pecinta Vans. Jadi, mereka tetep bisa mempertahankan customer lama-nya.

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest