Sedang harga stiker berkisar antara Rp. 1000 sampai dengan Rp. 3000.
Nah, "status" stiker inilah yang kurang jelas.
"Kita sering ngebagi-bagiin kalo kebetulan lagi show ke daerah," terang Richard Mutter, drummer Pas.
Sekali waktu mereka pernah juga menjual pin seharga Rp. 750. Tapi kemudian produksinya dihentikan setelah di luaran beredar pin bajakan.
Ulah tukang bajak ini membuat personel Pas gregetan. Karena bukan nggak mungkin merchandise lain pun kena bajak pula.
Akhirnya diambil keputusan: desain kaos nggak boleh dibuat ulang. Artinya, habis ganti.
Itu sebabnya, pada 1990an saja Pas memiliki enam macam desain kaos yang berbeda satu sama lain. Setiap model nggak pernah lebih dari sepuluh lusin. Sekarang sih jadi buruan kolektor.
Berapa keuntungan diperoleh Pas pada masa itu? Richard nggak menyebut angka pasti.
Sebagai gambaran saja, sebuah kaos membutuhkan dana Rp. 10.000. kemudian dijual minimal 17.500. Semua masuk ke kas. Dari situ baru dibuat pendistribusian.
Antara lain Rp. 60.000 untuk biaya latihan seminggu tiga kali. Lalu penerbitan Buletin.
Untuk melayani penjualan, Richard "menyelipkan" kaos dan stiker itu di toko miliknya, Reverse, yang memang menjual berbagai macam kaos bergambar grup rock.
Kalo Protonema memulai bisnisnya dengan dana Rp 1.5 juta, dengan sejumlah gimmick seru.