Follow Us

Bisnis Start-up Jasa "Sleep Call" Indonesia Berbuah Manis, Temani Ribuan Pelanggan Kesepian

Al Sobry - Senin, 28 November 2022 | 10:53
Buka Jasa Sleep Call

Buka Jasa Sleep Call

HAI-Online.com - Sepi kerap berteman dengan malam, namun waktu malam tidak selalu sepi, bukan?

Sudah hampir lima bulan, Fahrija menjalankan bisnisnya tersebut sehingga ia mencatat sudah lebih dari 1700-an orang memesan jasanya.

Baca Juga: Lautan Kenangan Sleep Shelter dalam EP Terbaru Bertajuk 'When You Come Around'

Sedikit cerita, awalnya Fahrija bekerja di sebuah pabrik di Cilegon, Banten, namun ia memutuskan berhenti dari pekerjaannya dan fokus merintis bisnis Start-up nya ini.

Bukan tanpa sebab, Fahrija merintis bisnis jasa sleep call karena ia mengaku layanan bisnis teman mengobrol ini dibuat dan terinspirasi dari riset psikologi soal tingginya tingkat kesepian di Jepang.

Bisnis serupa sudah ada di negeri Sakura namun di Indonesia belum ada layanannya. karena itulah, Fahrija bersikukuh mencoba membuat jasa sleep call.

"Awalnya dari TikTok ya. Waktu itu saya lihat riset dari Jepang. Di Jepang tingkat kesepiannya tinggi, mungkin karena faktor keinginan berkeluarga sedikit, dan di sana juga ada jasa-jasa serupa. Makanya saya coba buat versi online-nya di sini," jelas Fahrija.

Fahrija menyadari bahwa jasa sleep call bukanlah bisnis baru. Banyak bisnis serupa yang telah berjalan di Indonesia.

Namun, ia tetap melihat jasa sleep call sebagai peluang bisnis yang menjanjikan, karena melihat riset tingginya tingkat orang kesepian terutama yang tinggal di perkotaan.

"Memang jasa yang saya buat ini bukan yang pertama kali ya, karena banyak kompetitor lain yang lebih dulu membuat (jasa sleep call). Dan dari situ (saya melihat bisnis ini) berpeluang," ujar dia.

Benar saja, meski bisnis Fahrija bisa dibilang masih seumur jagung, akun Instagram @sleepcallmu_ yang dikelolanya sudah memiliki lebih dari 7.500 pengikut.

Dalam tiga bulan pertama sejak dirintis, bisnis Fahrija sudah melayani sekitar 1.700 transaksi.

Selama tiga bulan itu ada 1.700 transaksi totalnya. Kemudian, total ada 500 orang yang kasih kami testimoni tanpa kami minta. Kami kan enggak pernah minta klien kasih testimoni habis order," kata Fahrija.

Baca Juga: Marak Tren Jasa Sewa Pacar, Dosen UM SUrabaya: Waspada Pencurian Data Pribadi!

Sesuai hasil riset yang dibacanya, Fahrija menuturkan, ada klien yang menggunakan jasa sleep call karena kesepian.

Sejumlah klien bahkan menceritakan keluh kesahnya dan meminta saran dari talent.

"Ada (klien) yang merasa dia nggak ada alasan buat hidup lagi, merasa sendirian, minta validasi alasan untuk hidup," tutur Fahrija.

Jasa Sleep Call-mu saat ini memiliki 44 talent, yang terdiri dari 24 laki-laki dan 20 perempuan.

Jasa ini menyediakan berbagai layanan, mulai dari teman curhat, dongeng sebelum tidur, reminder, hingga pacar virtual.

Total ada delapan paket chatting dan telepon yang disediakan tarif beragam, mulai dari Rp 5.000 sampai Rp 300.000. Jasa ini tidak menyediakan layanan panggilan video (video call) untuk menjaga privasi talent.

Namun, melihat bisnisnya semakin berkembang, Fahrija melebarkan sayap pada bisnis serupa, yakni offline date.

Bisnis offline date berbeda dengan bisnis sleep call yang sudah dijalankannya lebih dulu.

Bersama temannya, Fahrija menjalankan bisnis offline date di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, dan Malang. Mereka berencana memperluas bisnis tersebut di Jabodetabek.

"Offline date beda manajemen, beda akun Instagram, beda talent juga," ucap Fahrija.

"Itu (offline date) bukan saya sendiri. Ada admin pertamanya itu talent saya sendiri. Itu sudah berjalan satu bulan," imbuh dia. (*)

Artikel ini merupakan bagian dari liputan khusus "Berbagi Kisah lewat Jasa Sleep Call". Anda bisa membaca artikel-artikel lainnya di sini.

Editor : Hai

PROMOTED CONTENT

Latest